Find Us On Social Media :

Akibat Kebijakan di Rumah Aja, Penjualan Sex Toy di Kolombia Meningkat Pesat, Psikolog: Orang-orang Butuh Mengeksplorasi Diri

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 16 April 2020 | 17:25 WIB

Gambar ilustrasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Ketika pandemi corona seperti sekarang, banyak bisnis yang merugi.

Tak heran, karena segala kegiatan perekonomian otomatis tersendat dengan berbagai kebijakan mulai dari social distancing, physical distancing, hingga yang terparah lockdown.

Namun hal ini sepertinya tak berlaku bagi bisnis penjualan sex toy di Kolumbia.

Pasalnya, di tengah kebijakan lockdown selama pandemi corona ini permintaan sex toy justru semakin meningkat.

Baca Juga: Dikenal sebagai Pengusaha Tajir Hingga Mampu Taklukan Hati Syahrini, Reino Barack Ternyata Pernah Jadi Tukang Antar Surat

Bahkan dikatakan salah satu penjual, Gerson Monje, sebagian besar produknya sudah ludes terjual.

"Penjualan mulai naik pada hari keempat karantina. Hingga kini sudah terlihat peningkatan penjualan mencapai 50 persen," ungkap Monje, seperti yang dikutip dari HindustanTimes.

Dikatakan Monje, hal ini mungkin didorong keinginan setiap pasangan untuk memiliki variasi berhubungan intim ketika sudah bosen dikarantina di rumah.

Atau bisa juga menjadi alternatif bagi anak muda untuk melampiaskan hasratnya ketika tidak bisa bertemu dengan pasangan selama pandemi ini.

Karena seperti diketahui, pemeritah Kolumbia mewajibkan warganya untuk diam di rumah hingga 27 April mendatang untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Demi Lovato Ngaku Sudah Tidak Berteman Akrab Lagi dengan Selena Gomez, Musuhan?

Masyarakat hanya boleh meninggalkan rumah untuk keperluan pokok, seperti membeli bahan makanan saja.

"Orang-orang sekarang jadi banyak menghabiskan waktu di rumah bersama pasangan mereka atau bahkan sendirian, oleh karena itu mereka agaknya perlu bersenang-senang dalam aktivitas seksnya," ungkap Monje.

Tak aja Monje saja yang merasakan adanya peningkatan pembeli, enam toko lain yang juga diwawancarai juga merasakan hal yang sama.

Dikatakan psikolog dr. Carolina Guzman, sex toy dapat membantu orang untuk menjaga semangat mereka selama isolasi yang berlangsung lama.

"Kolumbia memiliki pemahaman yang konservatif soal seksualitas, dan sekarang mungkin waktu yang tepat bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dirinya dengan mencari tahu sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Dikenal sebagai Bom Seks Era 80-an karena Tak Ragu Tampil Buka-bukaan, Aktris Ini Kini Pilih Berhijrah dan Jualan Lontong Sayur

Negara-negara lain pun sudah melihat fenomena yang sama, misalnya saja Denmark yang mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Atau produsen pakaian dalam Ann Sumers yang mengatakan ada peningkatan penjualan sex toy sebesar 27 persen selama akhir bulan Maret ini.

Sementara itu, direktur pemasaran sex toy di Medellin, Katty Gonzales, mengatakan, peningkatan penjualan ini disebabkan karena sekarang banyak orang yang memiliki waktu lebih banyak di rumah.

"Sebelum ini, orang tidak punya banyak waktu. Mereka selalu disibukkan dengan kegiatan sehari-hari mereka,"

"Dan saya pikir karena yang terjadi sekarang jadi memberi mereka waktu lebih banyak di rumah untuk mengeksplorasi berbagai hal termasuk fantasi seks mereka," ungkapnya.

(*)