Find Us On Social Media :

Suami Melaney Ricardo Ceritakan Ketatnya Situasi Lockdown di Australia: Ada Cowok Ketemu Pacar, Masuk Penjara!

By Rissa Indrasty, Jumat, 17 April 2020 | 15:28 WIB

Melaney Ricardo dan Tyson Lynch di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2019)

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Suami Melaney Ricardo, Tyson Lynch, saat ini sedang menjalani keseharian di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Australia.

Melaney Ricardo pun mengungkapkan bahwa di Australia kini tengah menerapkan lockdown.

"Di Australia tuh bener-bener lockdown, jadi kalau di kita semi lockdown ya kalau di kita," ungkap Melaney Ricardo saat dipantau Grid.ID melalui Live Program Televisi Brownis Trans TV, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Hampir 2 Bulan Lamanya Melaney Ricardo dan Tyson Harus LDR karena Pandemi Virus Corona

Disamping itu, konsekuensi yang diterima ketika melanggar aturan lockdown juga cukup besar dan membuat masyarakat ketakutan.

"Kalau di sana bener-bener udah nggak boleh keluar kalau nggak salah denda 15 juta kalau masih berani keluar rumah segala macam,”

“Kecuali yang urgent ke supermarket, beli kebutuhan sehari-hari nggak apa-apa, tapi kalau yang lain-lain udah nggak boleh," ungkap Melaney Ricardo.

Baca Juga: Melakukan Ibadah Secara Online di Rumah, Melaney Ricardo Beri Motivasi untuk Kedua Buah Hatinya: Sebentar Lagi Kita Bisa Keluar Rumah Sabar ya Anakku

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Tyson yang saat itu dihubungi melalui sambungan video call.

Bahkan, Tyson menceritakan ada orang yang sampai harus mendekam di penjara karena tak mengikuti aturan lockdown.

"Lockdown berat kemarin ada cowok ketemu pacar, dia harus pilih denda 50 ribu dollar atau masuk penjara, dia masuk penjara untuk 1 bulan akhirnya, akhirnya masuk penjara," cerita Tyson.

Baca Juga: 3 Pekan Tak Bertemu Tyson Lynch Gara-gara Wabah Corona, Putri Melaney Ricardo: Aku Kangen Banget Sama Dadda...

Oleh karena itu, Tyson mengungkapkan kini Australia memiliki kasus virus corona paling sedikit.

"Sekarang ya mungkin yang terbaik di dunia, di sini kira-kira 65 orang meninggal, kasusnya sangat rendah," tutup Tyson.

(*)