Find Us On Social Media :

Gunung Semeru Erupsi dengan Guguran Awan Panas Sejauh 2 Ribu Meter, Masyarakat Diminta Waspada

By Nesiana Yuko Argina, Sabtu, 18 April 2020 | 08:40 WIB

Gunung Semeru Erupsi dengan Guguran Awan Panas Sejauh 2 Ribu Meter, Masyarakat Diminta Waspada

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Jumat (17/4/2020).

Aktivitas vulkanik tersebut ditandai dengan munculnya guguran awan panas sejauh 2.000 meter ke arah Besuk Bang, sekitar pukul 06.08 WIB.

Hal itu disampaikan langsung oleh penanggung jawab Gunung Semeru sekaligus Fungsional Penyelidik Bumi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristyanto, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Lebih Anggun dengan Pembawaan yang Religius Usai Dinikahi Konglomerat, Dewi Sandra Ungkap Rahasia yang Buat Rumah Tangganya Harmonis

"Betul, tadi pagi terjadi awan panas guguran (APG) ke arah Besuk Bang," katanya.

Erupsi yang terjadi menghasilkan kolom berwarna kelabu setinggi 400-600 meter di atas puncak.

Namun saat tidak terjadi erupsi, teramati hembusan gas dari kawah Jonggring Seloko berwarna putih kelabu dengan tinggi 200-400 meter.

Baca Juga: Tak Ambil Tawaran Kerja Selama Covid-19 dengan Pertimbangan Sang Ibu, Dewi Perssik Mencak-mencak Dituding Netizen Sepi Job: Kalau Punya Mulut Hati-hati, Dijaga!

Selain itu, guguran lava pijar juga teramati di Gunung Semeru yang mengarah ke Besuk Bang, Besuk Kobokan dan Besuk Kembar dengan jarak luncur 500-1.000 meter dari pusat guguran.

Di mana pada pagi itu Gunung Semeru juga mengeluarkan awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 7 mm dan lama gempa 300 detik.

Untuk aktivitas kegempaan, melansir press release dari laman MAGMA Indonesia teramati masih tinggi dan didominasi oleh jenis gempa letusan, gempa guguran, dan gempa hembusan.

Baca Juga: Rumahnya Kini Dilengkapi Waterboom, Denny Cagur Curhat Betapa Miris Hidupnya Dulu saat Tinggal di Kontrakan Pinggir Kali Seluas 3 Petak: Kotoran Nongol Lagi Kalau Gue Telat Nutup Lubang WCnya....

Jumlah gempa guguran meningkat sejak tanggal 5 April 2020, sedangkan gempa letusan meningkat sejak tanggal 8 April 2020.

Selain itu, terekam gempa-gempa Vulkanik (Tremor Harmonik, Tremor Non Harmonik, Vulkanik Dangkal, dan Vulkanik Dalam) dalam jumlah yang tidak signifikan.

"Untuk saat ini, potensi bahaya erupsi Gunung Semeru berupa terjadinya letusan abu, guguran material pijar, dan awan panas guguran ke arah Besuk Bang, Besuk Kobokan, dan Besuk Kembar. Serta terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar," sambung Kristyanto.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Hotman Paris Bongkar Borok Oknum Parpol Religius Indonesia yang Demen Plesir Seks dengan Artis di Luar Negeri: Sewa Privat Jet, Mainnya di Hongkong!

Kendati demikian status Gunung Semeru masih sama, yakni berada di level 2 waspada.

"Sejauh ini sekedar memberikan peringatan kepada warga supaya tetap tenang," tutupnya.

Sementara itu, potret Gunung Semeru saat mengeluarkan guguran awan penas sempat diabadikan dan diunggah ke akun Instagram resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Baca Juga: Ikuti Anjuran Stay at Home, Raisa Bersyukur Bisa Habiskan Lebih Banyak Waktu dengan Keluarga: The Real Ibu Rumah Tangga

Akun tersebut juga menjelaskan ringkasan singkat aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Semeru.

"Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya Gunung Semeru hingga 17 April 2020, tingkat aktivitas vulkanik G. Semeru dinilai masih dalam Level II (Waspada)."

"Tidak terdeteksi adanya peningkatan ancaman potensi bahaya," tulis pvmbg_kesdm.

Baca Juga: Sukses Bikin Raffi Ahmad Tak Berkutik, Nagita Slavina Blak-blakan Ungkap Alasannya Minta Sule untuk Awasi sang Suami di Lokasi Syuting: Polisinya Raffi Ahmad!

(*)