Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sebuah video viral tengah menghebohkan warga dan juga jagat media sosial.
Pasalnya dalam video yang beredar di media sosial itu, memperlihatkan seorang bocah bergelayut di kabel saluran udara tegangan ekstra-tinggi (Sutet).
Seorang bocah yang dikabarkan masih berusia 8 tahun itu, terlihat bergelayut di atas ketinggian 15 meter dari tanah.
Melansir dari Kompas.com pada Sabtu (18/4/2020), video rekaman itu memperlihatkan seorang anak bergelayut dan ikut terangkat saat kabel tengah dipasang.
Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kosrudin mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/4/2020) sore.
Kosrudin menyampaikan apabila bocah yang diketahui bernama Nadin itu mulanya bermain di area proyek saat pemasangan kabel Sutet.
"Dia (Nadin) enggah tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya bergelantungan pada saat kabel masih rendah," ujarnya.
Namun, saat kabel ditarik, Nadin disebutkan tak berani melepas genggamannya karena sudah terlampau tinggi.
Sang bocah dikabarkan sempat berteriak meminta tolong lantaran sudah tak kuat bergelayut dan berpegangan kabel tersebut.
Akhirnya warga yang menyaksikan kejadian itu segera menyiapkan matras untuk menangkap sang bocah.
Beruntung kejadian tersebut tidak membuat nyawa Nadin melayang.
Akhirnya Nadin dilarikan kerumah sakit untuk memastikan apakah ada cidera akibat peristiwa tersebut.
"Anaknya masih sadar, mungkin ada cedera ringan, makanya langsung dibawa ke RS terdekat," ujar Kosrudin.
Baca Juga: Lepas Status Janda, Rahma Azhari Resmi Dipersunting Pria Bule di Amerika
Sementara itu mengutip dari Tribun Video, PT PLN (Persero) meminta maaf atas insiden yang menimpa seorang bocah di Kabupaten Tangerang, Banten itu.
Manager PLN Unit Pelayanan Pusat (UPP JISJ2)Rizky Aftarianto melalui keterangan tertulis menyampaikan pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat.
"Ke depannya agar hal serupa tidak terjadi lagi dan pelaksana pekerjaan agar lebih baik dalam pengawasan," ujarnya.
Selain itu Rizky juga memohon khususnya orang tua agar tidak membiarkan anaknya bermain di kawasan proyek.
Hal ini untuk menghindari kejadian serupa berulang dan untuk menjaga keamanan bersama.
"Khususnya (yang memiliki) anak kecil yang berada di lokasi proyek agar (anak-anak) tidak menyentuh maupun bermain dengan material pekerjaan," ujar dia. (*)