Grid.ID - Orang tua khususnya para ayah sejatinya wajib melindungi buah hati dari segala ancaman marabahaya.
Namun, apa jadinya jika ayah yang dianggap sebagai sosok pengayom justru berubah menjadi predator sadis yang tega menghabisi nyawa putrinya sendiri.
Seperti halnya kasus pembunuhan bocah 6 tahun yang beberapa waktu lalu terjadi.
Ya, kisah pilu sekaligus mengerikan datang dari negeri nun jauh di sana.
Seorang ayah asal Tanzania, Afrika, ditangkap setelah menjual putrinya sendiri untuk ritual 'cepat kaya'.
Dilansir dari SCMP pada 12 Mei 2019, pria itu telah ditangkap karena menjual putrinya yang berusia enam tahun.
Anak itu dibunuh sehingga bagian tubuhnya dapat digunakan dalam ramuan untuk membuatnya kaya, kata polisi.
Sebuah pernyataan polisi mengatakan bahwa korban, Rose Japhet, terbunuh minggu lalu dan jenazahnya ditemukan di distrik barat daya Mbeya.
Daerah itu sendiri merupakan suatu wilayah yang 'akrab' dilanda serentetan pembunuhan anak-anak untuk ritual.
"Mayatnya ditemukan dipenggal dan dengan kaki kanan diamputasi," kata sang narasumber.
Terlebih lagi, polisi menemukan potongan kaki terkubur di dekatnya.
Siapapun yang mendengar kabar ini seketika mendidih.
Bagaimana tidak, pelaku yang tak lain adalah ayah kandung korban rela menggadaikan anaknya demi imbalan yang tak seberapa.
Ia menjual anaknya seharga 5 juta shilling atau setara Rp 41,5 juta.
Baca Juga: Baru Pulang dari Afrika, Nikita Willy Dipanggil Wakapolri! Wah Ada Apa nih?
“Motif dari pembunuhan ini adalah uang.
Ayah dari korban membawa putrinya ke seorang pengusaha dan dijual 5 juta shilling untuk dibunuh dan kaki kanannya diamputasi," imbuh sumber tersebut.
Pengusaha, yang juga ditangkap bermaksud untuk memberikan kaki korban kepada tabib sehingga ia akan membuat ramuan yang akan membuatnya (sang ayah) kaya raya.
Pengusaha itu mengakui keterlibatannya dan polisi memburu tabib itu.
Mbeya berada di dekat wilayah Njombe, tempat sedikitnya 10 anak berusia antara 2-10 tahun ditemukan tewas pada Januari dalam kasus pembunuhan untuk ritual.
Sementara pembunuhan semacam itu tidak biasa di Tanzania.
Namun, sasarannya justru adalah anak-anak albino.
Anak-anak tersebut sering diculik dan bagian tubuh mereka dipotong untuk digunakan sebagai mantra dan ramuan magis.
Ritual sadis ini diyakini bisa membawa kekayaan dan keberuntungan.
Diwartakan dalam HRW pada 9 Februari 2019, pembunuhan dan mutilasi albino, terutama anak-anak, di Tanzania memang sering terjadi.
Tindakan penculikan disertai pembunuhan untuk ritual itu mulai menjamur tahun 2000an.
Anak-anak yang albino hidup seperti dalam 'hukuman' karena merasa ketakutan, bahkan mereka terkadang harus menjauh dari lingkungan sosial atau tidak mengikuti sekolah karena khawatir menjadi korban.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Sudah Dijual Langsung Dibunuh, Bocah 6 Tahun Jadi Tumbal Kekejian sang Ayah, Potongan Kakinya Diracik sebagai Bahan Ramuan agar Cepat Kaya
(*)