"Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu, tapi tentang imbauan Mas Menteri agar bekerja dari rumah,"
"Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar di rumah. Jikapun punya, dana untuk membeli kuota internet akan membebani wali murid," tulis Avan di akun Facebook pribadinya.
Bahkan ketika ada wali murid yang bercerita hendak meminjam uang untuk membeli smartphone, Avan melarangnya.
Sebab, menurut Avan, belajar tak melulu menggunakan HP.
"Beberapa minggu yang lalu, ada salah seorang wali murid yang bilang ke saya akan mencari pinjaman untuk membeli smartphone. Saya terkejut mendengarnya, lalu pelan-pelan saya bicara. Saya berikan pemahaman bahwa belajar di rumah tidak harus lewat HP,"
"Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah," tulis Avan.
Lalu ketika Avan mengetahui TVRI akan menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, dirinya pun mengaku sedikit lega.
Meski lagi-lagi, sebagian muridnya juga tidak mempunyai TV untuk mengikuti siaran pembelajaran pemerintah tersebut.
"Saat TVRI menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, saya sedikit lega. Kemudian saya menjelaskan kepada siswa dan murid untuk mengikuti pelajaran di TVRI itu,"