"Tapi, lagi-lagi saya harus menelan ludah. 3 dari 5 siswa saya tidak punya Televisi di rumahnya," tulis Avan.
Guru SDN Batuputih Laok 3, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih itu pun membuat jadwal kunjungan ke rumah siswanya.
Setidaknya Avan melakukan kunjungan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Pengorbanan Avan ini pun bisa dibilang tidak mudah karena jarak antar rumah siswa yang jauh dengan medan yang terjal.
"Jadi, di masa pandemik ini, saya memang harus keliling ke rumah-rumah siswa, setidaknya 3 kali dalam seminggu,"
"Medan yang saya tempuh juga lumayan jauh. Selain jarak antar rumah siswa memang jauh, jalan menuju ke masing-masing rumah siswa bisa dibilang kurang bagus. Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke salah satu rumah siswa," tulisnya.
Di akhir unggahan Facebooknya itu, Avan juga meminta maaf karena belum menjadi guru yang baik.
Pasalnya, dengan aksinya ini ia merasa belum bisa mencontohkan perilaku yang baik kepada para siswa.
"Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah,"
"Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi?" ungkapnya.
(*)