Find Us On Social Media :

Miris Lihat Keadaan Muridnya yang Tak Punya HP dan TV di Tengah Kebijakan Belajar di Rumah, Seorang Guru di Sumenep sampai Rela Datangi Rumah Siswanya Satu-satu Untuk Ajari Mereka: Bukan Tidak Takut Corona, Tapi Gimana Lagi?

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 19 April 2020 | 08:15 WIB

Seorang guru di Sumenep rela datangi rumah muridnya satu persatu karena mereka tak memiliki akses untuk belajar mandiri di rumah

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Pandemi corona membuat pemerintah harus bertindak tegas untuk mencegah penyebarannya.

Seperti yang sudah dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, Nadiem mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait proses pelaksanaan belajar mengajar selama masa pandemi corona.

Baca Juga: Luna Maya Disentil Lambe Turah, Videonya dengan Dokter Soal Corona Tuai Kontroversi, Dokter Indro: Belum Pernah Ada Satu pun yang Meninggal Hanya Karena Covid!

Salah satunya adalah kebijakan untuk belajar di rumah.

Namun ternyata dalam pelaksanaannya, kebijakan ini belum berjalan dengan baik.

Pasalnya, masih ada siswa-siswi yang tidak memiliki handphone (HP) ataupun TV sebagai sarana pembelajaran.

Baca Juga: Hadapi Corona; Ketahui Makanan yang Lebih Tahan Lama dari yang Anda Sangka ini Agar Tidak Perlu Sering Belanja Karena Aturan PSBB

Kenyataan ini lah yang kemudian mengetuk hati guru asal Sumenep, Jawa Timur, bernama Avan Fathurrahman untuk memberikan pengajaran secara langsung dengan mendatangi rumah muridnya satu persatu.

Awalnya, Avan mengaku bimbang atas keputusannya ini.

Sebab dengan mendatangi rumah muridnya satu persatu sama saja dia melanggar anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah.

Baca Juga: Tak Pernah Kehabisan Ide Seru Bersama Anak di Rumah Selama Pandemi Corona, Ayudia Bing Slamet: Jangan Pernah Takut Bosan

"Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu, tapi tentang imbauan Mas Menteri agar bekerja dari rumah,"

"Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar di rumah. Jikapun punya, dana untuk membeli kuota internet akan membebani wali murid," tulis Avan di akun Facebook pribadinya.

Bahkan ketika ada wali murid yang bercerita hendak meminjam uang untuk membeli smartphone, Avan melarangnya.

Baca Juga: Lama tak Terdengar Kabarnya, Rahma Azhari Ternyata Diam-diam Telah Menikah Sebelum Wabah Virus Corona

Sebab, menurut Avan, belajar tak melulu menggunakan HP.

"Beberapa minggu yang lalu, ada salah seorang wali murid yang bilang ke saya akan mencari pinjaman untuk membeli smartphone. Saya terkejut mendengarnya, lalu pelan-pelan saya bicara. Saya berikan pemahaman bahwa belajar di rumah tidak harus lewat HP,"

"Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah," tulis Avan.

Baca Juga: Ambil Hikmah dari Wabah Virus Corona, Momo Geisha Curhat: Sekarang yang Jauh Benar-benar Terasa Dekat...

Lalu ketika Avan mengetahui TVRI akan menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, dirinya pun mengaku sedikit lega.

Meski lagi-lagi, sebagian muridnya juga tidak mempunyai TV untuk mengikuti siaran pembelajaran pemerintah tersebut.

"Saat TVRI menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, saya sedikit lega. Kemudian saya menjelaskan kepada siswa dan murid untuk mengikuti pelajaran di TVRI itu,"

"Tapi, lagi-lagi saya harus menelan ludah. 3 dari 5 siswa saya tidak punya Televisi di rumahnya," tulis Avan.

Baca Juga: Luna Maya Sambat Tak Ada Pemasukan Sama Sekali Selama Corona, Nikita Mirzani Sindir Telak: Ye Artis-Artis Kurang Terkenal! Hari Biasa Juga Penghasilannya Dikit!

Guru SDN Batuputih Laok 3, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih itu pun membuat jadwal kunjungan ke rumah siswanya.

Setidaknya Avan melakukan kunjungan sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Pengorbanan Avan ini pun bisa dibilang tidak mudah karena jarak antar rumah siswa yang jauh dengan medan yang terjal.

Baca Juga: Viral Aksi Sosialisasi Bupati Boltim, Keliling Desa Sambil Bawa Peti Mati, Warganet: Inilah Jubir Corona Terbaik!

"Jadi, di masa pandemik ini, saya memang harus keliling ke rumah-rumah siswa, setidaknya 3 kali dalam seminggu,"

"Medan yang saya tempuh juga lumayan jauh. Selain jarak antar rumah siswa memang jauh, jalan menuju ke masing-masing rumah siswa bisa dibilang kurang bagus. Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke salah satu rumah siswa," tulisnya.

Di akhir unggahan Facebooknya itu, Avan juga meminta maaf karena belum menjadi guru yang baik.

Baca Juga: Peneliti dari Wuhan Ternyata Sudah Beri Peringatan Munculnya Virus Corona Sejak 2019 Lalu, Tapi Tak Dibeberkan ke Publik Gegara Dipaksa Tutup Mulut oleh Bosnya

Pasalnya, dengan aksinya ini ia merasa belum bisa mencontohkan perilaku yang baik kepada para siswa.

"Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah,"

"Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi?" ungkapnya.

(*)