Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Stigma negatif masih saja bermunculan di tengah masyarakat terkait perawat pasien corona atau Covid-19.
Rata-rata masyarakat tidak mau berdekatan dengan para perawat pasien corona atau Covid-19 karena mereka dianggap sebagai orang yang paling dekat dengan virus tersebut.
Masyarakat takut jika para perawat bisa menularkan virus Covid-19 dari pasien ke keluarga mereka.
Hal seperti itulah yang juga dialami oleh enam perawat di Rumah Sakit Siloam Palembang ini.
Diceritakan oleh Direktur RS Siloam, dr Bona Fernando, setidaknya ada enam perawat di rumah sakitnya yang telah diusir dari tempat tinggalnya setelah hasil tes Covid-19 keluar.
"Sepertinya dampak ke petugas medis akan lebih keras terasa. Hari ini enam perawat saya yang padahal tidak positif diusir oleh lurah setempat," ujarnya seperti yang dikutip dari TribunSumsel.com.
Oleh warga setempat, keenam perawat ini tidak diperbolehkan keluar dari selama 14 hari jika ingin kembali ke rumah.
Namun, jika masih ingin bekerja di rumah sakit maka mereka tidak diperbolehkan kembali ke rumanya.
"Masa perawat jadi tidak boleh kerja," imbuh Bona.
Keenam perawat tersebut kini memilih tinggal sementara di RS Siloam.
Pihak rumah sakit pun telah menyiapkan tempat untuk mereka.
"Saya siapkan tempat tidur buat mereka di RS," terang Bona.
Buntut dari Kejujuran
Hal ini sebagai buntut kejujuran pihak RS Siloam dalam membeberkan hasil pemeriksaan kesehatan seluruh tenagan medisnya.
Diterangkan oleh Direktur Medik dan Pelayanan RS Siloam dr Anton, langkah ini diambil pihak rumah sakit untuk menjamin kepercayaan pasien yang hendak berobat.
Sehingga, nantinya jika ada perawat yang dinyatakan positif bisa langsung isolasi mandiri agar tidak menularkan kepada yang lain.
"Kami melakukan langkah tidak populer beberapa hari terakhir. Kami telah melakukan pemeriksaan PCR untuk semua dokter yang melayani di RS kami,"
"Intinya kami peduli, ingin melindungi pasien dan melindungi dokter, jika telah dinyatakan positif sedini mungkin maka langsung bisa isolasi mandiri, jangan setelah parah baru kita tahu," terangnya.
Puluhan Tenaga Medis RSUP Kariadi Mendadak Positif Corona
Sebagai tambahan informasi, terjadi lonjakan angka kasus tenaga medis RSUP Kariadi yang dinyatakan positif corona.
Kabar ini diketahui dari media sosial Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Undip yang ditulis Prof Zainal Muttaqin.
Ahi bedah syaraf itu mengatakan saat ini ada 46 tenaga medis yang dinyatakan positif dari hasil tes swab meski tak menunjukkan gejala.
"Mohon doa, kami ber-46 dari RSDK dinyatakan swab positif Covid-19 orang tanpa gejala (OTG). Terbanyak dari PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), ada 4 dokter spesialis termasuk saya,"
"Saat ini jalani isolasi mandiri di fasilitas Pemprov Jateng di Hotel Kesambi Hijau, Candi Baru," tulis Zainal seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.
Kabar ini juga dibenarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam keterangannya, Ganjar menyebut ke-16 tenaga medis kini sedang menjalani isolasi mandiri di hotel milik Pemprov Jateng yang sudah dialih fungsikan.
"Kemarin saya dihubungi Kadinkes untuk menyiapkan tempat isolasi dan sudah kamu sediakan," kata Ganjar.
(*)