Find Us On Social Media :

Gotong Peti Mati Sambil Sosialisasi Bahaya Virus Corona, Bupati Ini Bikin Masyarakat Merinding: Matipun Keluarga Tidak Tahu Kamu Dikubur di Mana

By Novita, Minggu, 19 April 2020 | 10:20 WIB

Gotong Peti Mati Sambil Sosialisasi Bahaya Virus Corona, Bupati Ini Bikin Masyarakat Merinding: Matipun Keluarga Tidak Tahu Kamu Dikubur di Mana

Grid.ID - Belum lama ini viral seorang bupati melakukan sosialisasi bahaya virus corona dengan cara unik.

Peti mati digotong sembari menyuarakan bahaya covid-19 yang kini tengah melanda.

Bahkan, aksi sosialisasi yang dilakukan oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan membuat masyarakat patuh.

Sebagaimana diketahui, video sosialisasi itu viral di media sosial twitter.

Baca Juga: Viral Aksi Sosialisasi Bupati Boltim, Keliling Desa Sambil Bawa Peti Mati, Warganet: Inilah Jubir Corona Terbaik!

Video aksi sosialisasi Bupati Sehan Salim Landjar pertama kali dibagikan pemilik akun Twitter Husain Abdulla, @husainabdullah1.

Dalam video yang diunggah mantan juru bicara wakil presiden RI 2014-2019 Jusuf Kalla, Husain Abdullah itu aksi Bupati Sehan disebut sebagai jubir corona terbaik.

Bupati Sehan yang terlihat mengenakan kaos lengan pendek dan topi berwarna putih itu mengaku bersosialisasi di desa-desa dengan kalimat yang mudah dimengarti.

Lantas seperti apa sosialisasi yang dilakukan oleh sang bupati?

Baca Juga: Sekilas Seperti Pedagang Peti Mati, Tapi Sosok yang Berkeliling Bawa Peti Mati ini Justru Sedang Lakukan Sosialisasi Corona

"Tinggaal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau masuk peti mati dan tinggal kenangan," ujar Bupati Sehan dalam video tersebut.

Bupati dua periode itu mengatakan masyarakat harus sabar berdiam diri di rumah agar aman dari covid-19.

"Begitu dokter tidak mampu menangani, peti mati dann tinggal kenangan," lanjut Sehan.

Bahkan, Bupati Boltim itu juga memberikan penjelasan yang membuat merinding masyarakat.

Baca Juga: Bersuamikan Petinggi Perusahaan Baja hingga Sanggup Wariskan Perhiasan Emas, Inilah Sosok Ibunda Nikita Mirzani yang Ternyata Blasteran Belanda

"Masuk rumah sakit, keluarga tidak boleh melihat, mati pun keluarga tidak tau kamu diku bur dimana," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menuturkan dalam islam orang yang meninggal karena muntak darah, kolera, melahirkan, jantug, darahh tinggi boleh dimandikan dan dikafani.

"Tapi kalau kamu mati karena corona tidak ada lagi itu," sambungnya.

"Begitu juga orang Kristen, kalau mati di luar penyakit corona, masih boleh dia pakaikan baju renda, pakai alis, lipstik, kutek, ataulaki-laki pakai jas, sepatu, dasi, da al kitab," bebernya.

Baca Juga: Viral Video Pembawa Peti Jenazah Sambil Menari di Ghana, Pesta Pora Kematian Ini Bahkan Bisa Habiskan Biaya Ratusan Juta

Namun, semua itu tidak akan bisa dilakukan bila jenazah positif covid-19.

Video berdurasi 2 menit 20 detik itu pun sudah mendapatkan 10,8 ribu komentar dan 17,6 ribu suka.

Berikut ini beberapa komentar dari netizen yang tampak pada postingan di atas.

"Bapak ini lihai mengaduk-aduk emosi orang untuk memasukkan pesan pentingnya," tulis @zoelfick.

Baca Juga: Bak Tersambar Petir Lantaran Ditinggal Reino Barack Nikah dengan Syahrini, Luna Maya Nyaris Lompat dari Tangga saat Pikirannya Kusut: Aku Nggak Bisa Apa-apa

"Lucu, ringan, dan mudah dimengerti," tulis Reinhard Bee.

"Edododeee tp ngana pe kata2 memang top markotop," tambah Dormen.

"Lebih ngena nih bahasanya, tidak bertele-tele da sangat lugas dan tepat sasaran," imbuh tukang cc in.

Tak hanya sosialisasi, ternyata Bupati Sehan juga mengatakan telah membuat kebijakan bagi Boltim.

Baca Juga: Bak Tersambar Petir Lantaran Ditinggal Reino Barack Nikah dengan Syahrini, Luna Maya Nyaris Lompat dari Tangga saat Pikirannya Kusut: Aku Nggak Bisa Apa-apa

Berikut dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Bupati Sehan mengatakan telah menerapkan larangan bagi orang-orang yang keluar masuk kawasan Boltim.

"Saya mengambil kebijakan untuk memberikan stimunan, salam tiga bulan sejak 23 Maret sampai Juni, kurang lebih 900 ton beras disiapkan. Bantuan beras ini langsung ke masyarakat," bebernya.

Ia bahkan menganggarkan Rp 30 miliar untuk penanganan covid-19.

Selain itu, ia juga mengawasi ketat orang-orang yang keluar masuk Boltim.

"Selain orang tidak boleh keluar Bolim, orang masuk juga kita waspadai, kita karantina, kalau tidak penting disuruh pulang," tegas Bupati Sehan. (*)