Find Us On Social Media :

Studi Harvard University Sebut Social Distancing Harus Dilakukan Sampai Tahun 2022, Jokowi Justru Bawa Kabar Melegakan, Prediksi Virus Corona Bakal Berakhir di Penghujung Tahun 2020!

By Nopsi Marga, Minggu, 19 April 2020 | 16:12 WIB

Studi Harvard University Sebut Social Distancing Harus Dilakukan Sampai Tahun 2022, Jokowi Justru Bawa Kabar Melegakan, Prediksi Virus Corona Bakal Berakhir di Penghujung Tahun 2020!

Grid.ID - Lebih dari 190 negara di dunia tengah berjibaku melawan persebaran pandemi Covid-19.

Di Indonesia, Presiden Jokowi telah resmi menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional.

Melansir laman resmi BNPB, penetapan tersebut dinyatakan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.

Keputusan tersebut pun muali berlaku pada 13 April 2020 lalu.

Baca Juga: Alami Komplikasi Akibat Infeksi Virus Corona, Aktor Hollywood Nick Cordero Terpaksa Amputasi Kaki Kanannya

Publik pun semakin dibuat was-was lantaran kian hari, kasus positif semakin meningkat. Angka kematian juga semakin naik.

Namun, hingga saat ini belum ada vaksin dan obat untuk Covid-19 ini.

Meski begitu, sejumlah negara seperti China dan Amerika Serikat saat ini tengah menguji vaksin untuk menangani Covid-19 ini.

Sayangnya, pengaplikasian vaksin membutuhkan waktu lama, lantaran masih diuji oleh para ahli.

Baca Juga: Ibunda Vebby Palwinta Ungkap Alasan Sang Putri Tetap Langsungkan Pernikahan di Tengah Wabah Virus Corona

Oleh karena itu, di beberapa negara memilih untuk melakukan lockdown, agar menekan jumlah persebaran wabah virus corona ini.

Sementara itu, di Indonesia memang belum melakukan lockdown, namun di beberapa daerah sudah menetapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski telah diterapkan, nyatanya masih ada orang yang melanggar peraturan tersebut, dan nekat keluar rumah hingga berkumpul dengan banyak orang.

Padahal, karantina diri masih dibutuhkan untuk waktu yang cukup lama.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sebuah jurnal ilmiah dari Harvard University mengatakan bahwa penerapan social distancing kemungkinan dibutuhkan sampai kira-kira tahun 2022.

Baca Juga: Gotong Peti Mati Sambil Sosialisasi Bahaya Virus Corona, Bupati Ini Bikin Masyarakat Merinding: Matipun Keluarga Tidak Tahu Kamu Dikubur di Mana

Tak pelak kabar tersebut membuat masyarakat Indonesia khawatir akan nasib mereka kedepannya.

Namun, Presiden Jokowi baru-baru ini menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Tanah Air akan berakhir pada akhir tahun 2020.

Kabar melegakan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas 'Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata' lewat video conference, Kamis (16/4/2020) kemarin.

Jokowi optimis pariwisata Indonesia akan kembali bangkit dan berkembang pada tahun 2021.

Baca Juga: Lama tak Terdengar Kabarnya, Rahma Azhari Ternyata Diam-diam Telah Menikah Sebelum Wabah Virus Corona

"Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.

Jokowi juga meyakini jika pariwisata akan langsung tumbuh pesat, mengingat selama pandemi Covid-19 ini, masyarakat hanya berdiam diri di rumah.

"Semua orang pengen keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata Jokowi.

Ia pun mengajak jajarannya untuk tidak pesimis karena Covid-19 ini.

Jokowi pun meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama beserta jajarannya untuk mulai mempersiapkan diri.

Baca Juga: Ambil Hikmah dari Wabah Virus Corona, Momo Geisha Curhat: Sekarang yang Jauh Benar-benar Terasa Dekat...

"Jangan sampai booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," imbuh Jokowi.

Sementara itu, di tengah lesunya pariwisata selama pandemi, Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan stimulus ekonomi.

Jokowi berharap dengan adanya stimulus tersebut, pelaku industri pariwisata tak perlu melakukan PHK kepada karyawannya.

Ia juga meminta ada perlindungan sosial yang diberikan kepada pekerja sektor pariwisata.

Baca Juga: Bantu Tenaga Medis Selama Wabah Virus Corona, Putri Sofia dari Kerajaan Swedia Terjun Jadi Asisten Kesehatan, Bertugas Bersih-bersih hingga Memasak di RS!

(*)