Grid.ID - Lebih dari 190 negara di dunia tengah berjibaku melawan persebaran pandemi Covid-19.
Di Indonesia, Presiden Jokowi telah resmi menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional.
Melansir laman resmi BNPB, penetapan tersebut dinyatakan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.
Keputusan tersebut pun muali berlaku pada 13 April 2020 lalu.
Publik pun semakin dibuat was-was lantaran kian hari, kasus positif semakin meningkat. Angka kematian juga semakin naik.
Namun, hingga saat ini belum ada vaksin dan obat untuk Covid-19 ini.
Meski begitu, sejumlah negara seperti China dan Amerika Serikat saat ini tengah menguji vaksin untuk menangani Covid-19 ini.
Sayangnya, pengaplikasian vaksin membutuhkan waktu lama, lantaran masih diuji oleh para ahli.
Oleh karena itu, di beberapa negara memilih untuk melakukan lockdown, agar menekan jumlah persebaran wabah virus corona ini.
Sementara itu, di Indonesia memang belum melakukan lockdown, namun di beberapa daerah sudah menetapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski telah diterapkan, nyatanya masih ada orang yang melanggar peraturan tersebut, dan nekat keluar rumah hingga berkumpul dengan banyak orang.
Padahal, karantina diri masih dibutuhkan untuk waktu yang cukup lama.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sebuah jurnal ilmiah dari Harvard University mengatakan bahwa penerapan social distancing kemungkinan dibutuhkan sampai kira-kira tahun 2022.
Tak pelak kabar tersebut membuat masyarakat Indonesia khawatir akan nasib mereka kedepannya.
Namun, Presiden Jokowi baru-baru ini menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Tanah Air akan berakhir pada akhir tahun 2020.
Kabar melegakan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas 'Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata' lewat video conference, Kamis (16/4/2020) kemarin.
Jokowi optimis pariwisata Indonesia akan kembali bangkit dan berkembang pada tahun 2021.
"Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Jokowi juga meyakini jika pariwisata akan langsung tumbuh pesat, mengingat selama pandemi Covid-19 ini, masyarakat hanya berdiam diri di rumah.
"Semua orang pengen keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata Jokowi.
Ia pun mengajak jajarannya untuk tidak pesimis karena Covid-19 ini.
Jokowi pun meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama beserta jajarannya untuk mulai mempersiapkan diri.
"Jangan sampai booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," imbuh Jokowi.
Sementara itu, di tengah lesunya pariwisata selama pandemi, Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan stimulus ekonomi.
Jokowi berharap dengan adanya stimulus tersebut, pelaku industri pariwisata tak perlu melakukan PHK kepada karyawannya.
Ia juga meminta ada perlindungan sosial yang diberikan kepada pekerja sektor pariwisata.
(*)