Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Bingung dan sedih, itulah yang dirasakan seorang ibu asal Samarinda, Kalimantan Timur, bernama Siska Asmita.
Bagaimana tidak, bayinya yang baru dilahirkannya pada 28 Maret 2020 terus saja menangis dan mengeluarkan darah.
Diceritakan Siska, bayinya yang baru berusia 2 minggu itu pertama kali mengeluarkan darah saat menjalani imunisasi pada Selasa (14/04/2020) kemarin.
Setelah disuntik vaksin, sang bayi langsung menangis kencang sambil mengeluarkan air mata darah.
"Waktu saya lihat matanya merah banget, sambil keluar darah," ungkap Siska seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Siska pun dianjurkan bidan setempat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Namun, karena terkendala biaya ia pun tak kunjung mengobatkan anaknya.
Baca Juga: Sang Putri Sulung Shania Salsabila Digoda Hotman Paris, Sarita Abdul Mukti Buka Suara
Beruntung, kabar ini didengar kerabat Siska yang mengetahui adanya klinik gratis di Baznas provinsi Kalimantan Timur.
Setelah melakukan konsultasi dengan dokter di klinik tersebut, air mata darah yang keluar dari bayi Siska diduga karena pembuluh darah di matanya pecah.
"Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke spesialis anak," kata Siska.
Siska pun hanya bisa pasrah.
Sebab setiap kali bayinya menangis kencang pasti akan mengeluarkan darah.
"Sampai sekarang saat menangis kencang psti keluar darah, kalau menangis pelan-pelan tak keluar darah," pungkasnya.
Kasus Lain
Sebagai tambahan informasi, nasib malang yang menimpa bayi di Kalimantan bukan pertama kali ini saja terjadi.
Sebelumnya dikabarkan seorang bayi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kondisi langka dimana kulitnya berubah mengeras seperti plastik hingga mudah mengelupas.
Bayi tersebut adalah Mizyan Haziq Abdillah, anak semata wayang dari pasangan Nurul Qomar (31) dan Finki Kurnia (22).
Melansir dari Banjarmasin Post, Nurul Qomar pun mengaku kalau bayinya itu kerap terlihat gelisah dan menangis saat kulit keringnya satu persatu mengelupas.
Nurul Qomar dan Istri pun hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan Tuhan untuk mencabut penyakit dari tubuh anaknya.
"Kami hanya gendong kalau sudah begitu, atau kami ayun karena kami tahu kalau dia rewel pasti dia merasa gatal dan pedih," ucap Nurul Qomar melalui sambungan telepon, Rabu (06/11/2019).
Apalagi menurutnya, pada bagian tertentu seperti di wajah, mengelupasnya kulit bayi Mirzyan akan disertai dengan darah.
(*)