Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID – Pandemi corona yang mewabah di berbagai negara akhir-akhir ini membuat publik khawatir.
Oleh karena itu, beberapa negara menerapkan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk Malaysia dan Thailand.
Tentu hal ini berdampak pada sulitnya akses masuk ke dalam negara tersebut.
Selain itu, lockdown juga berakibat pada larangan transportasi publik untuk beroperasi.
Hal ini membuat seorang nelayan Thailand yang terdampar di Malaysia terpaksa berenang di lautan untuk pulang ke rumahnya.
Dilansir dari Thestar.com, nelayan tersebut awalnya terdampar di Malaysia berhari-hari sejak pemerintah setempat memberlakukan penguncian wilayah.
Pria berusia 45 tahun ini merindukan keluarganya dan tidak tahu kapan pos perbatasan akan dibuka.
Nelayan itu pun lantas memutuskan untuk berenang kembali ke keluarganya di Piman, Satun, Thailand.
Menurut Inspektur Polisi Laut Satun Letnan Kolonel Banjerd Manavej mengatakan nelayan tersebut berjalan selama dua hari dan mencapai kanal sempit selebar 100 m.
Ia lantas memutuskan untuk menyeberang dengan berenang. Namun sayang, arus kuat membuatnya semakin jauh ke laut.
Saat nelayan tersebut berenang, beberapa warga yang melihat langsung menghubungi polisi.
Saat polisi menemukannya, ia sangat kelelahan, setelah itu ia dibawa ke rumah sakit.
"Dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan."
"Dia dalam kondisi baik dan akan menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas karantina negara di Satun," kata Bajerd pada Selasa (14 April 2020).
Saat menemukan nelayan tersebut, ia hanya memiliki satu botol minuman dan satu kotak makan siang saat perjalanan pulang.
Meski begitu, ia tetap dikenai denda 800 baht lantaran masuk secara ilegal.
Sementara itu, Mulai 23 Maret, pemerintah Thailand menutup sembilan pos pemeriksaan di sepanjang perbatasannya dengan Malaysia hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
(*)