Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Pemerintah Indonesia meminta seluruh desa di wilayahnya untuk menyediakan tempat karantina khusus bagi pemudik.
Tempat karantina desa tersebut digunakan untuk menampung pemudik atau orang dalam pemantauan (ODP) selama 14 hari sebelum benar-benar diizinkan pulang ke rumah.
Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang kemungkinan dibawa oleh para pemudik dari zona merah.
Baru-baru ini, beredar video lokasi karantina yang tak layak pakai terletak di SMP Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur.
Hal ini dibagikan oleh sebuah akun di Instagram @ndorobeii, Sabtu (18/4/2020).
Dalam video tersebut, terdapat 5 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan.
Orang yang merekam video juga menunjukkan kondisi tempat karantina yang sangat tidak layak untuk di huni.
Bahkan, ia mengatakan jika tidak mendapat fasilitas seperti makan, minum, dan tempat tidur untuk mereka yang sedang di karantina.
"Ya ini dikarantina tapi makan minum beli sendiri, kasur beli sendiri, yang ada cuma air aja buat mandi, yang buat cuci tangan juga ada disana harus jalan tapi nggak apa-apa," ujar si perekam video.
"Video lokasi karantina 14 hari Smp Tambakrejo bojonegoro, divideo di jelaskan fasilitas di tanggung sendiri sprt makan, minum, kasurpun beli sendiri.
Semoga pandemic covid-19 ini segera berakhir (emoji)," tulis akun @ndorobeii pada keterangan video.
Akan tetapi, nampaknya video tersebut dibantah keras oleh Camat Tambakrejo, Hari Kristianto.
Melansir dari TribunWow, Minggu (19/4/2020), Heri Kristanto mengatakan jika pihaknya sudah memperlakukan para pemudik dengan layak dan manusiawi.
Bahkan, ia membantah bahwa yang ada dalam video tersebut tidaklah benar.
"Apabila itu yang terjadi, itu yang sedang viral sekarang, itu saya nyatakan tidak benar," ujar Hari.
Namun, Hari mengungkapkan jika fasilitas yang diberikan untuk para pemudik hanya seadanya karena keterbatasan.
"Karena kalau semua masyarakat kami melakukan isolasi, pasti kita juga memperlakukan selayaknya manusia, walaupun dengan keterbatasan yang ada," ujar Hari.
"Tentunya kamu tidak bisa sesuatu fasilitas yang sangat mewah atau bagaimanapun," sambungnya.
Lebih lanjut, Camat Tambakrejo itu mengatakan apabila terjadi kekurangan, maka dirinya akan segera melakukan evaluasi guna membenahi keadaan di lokasi karantina.
(*)