Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Victoria Beckham menuai hujatan karena merumahkan 30 karyawan di tengah pandemi virus corona.
Keputusan Victoria Beckham untuk merumahkan 30 staf perusahaan fashion miliknya itu mengejutkan berbagai pihak.
Pasalnya, Victoria Beckham dikenal sebagai selebritis sekaligus desainer kaya raya.
Mengutip Dailymail, Senin (20/4/2020), mantan grup Spice Girl ini memiliki kekayaannya setidaknya sebesar 335 juta Poundsterling (Rp 6,4 triliun).
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sempat Takut dengan Lucinta Luna, Masa Sih?
Istri David Beckham ini bahkan memiliki koleksi tas bernilai 1,5 juta Poundsterling (Rp 28 miliar).
Meski memiliki kekayaan mencapai triliunan, Victoria Beckham memilih untuk merumahkan karyawannya selama Inggris lockdown.
Juru bicara Victoria Beckham telah mengonfirmasi bahwa 30 staf di perusahaan fashion miliknya akan diliburkan selama 2 bulan.
Banyak orang yang menilai skema ini hanyalah akal-akalan Victoria agar tidak membayar gaji 30 staf sampai akhir Juni.
Pasalnya, seluruh karyawan yang cuti nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Menggunakan dana pajak, pemerintah Inggris akan membayar 80 persen dari gaji mereka yakni sebesar 2,5 ribu Poundsterling per bulan.
Mengetahui hal itu, presenter Good Morning Britain, Piers Morgan pun mengkritik Victoria Beckham habis-habisan.
"Maaf, tapi ini membuatku muntah. Jika Anda sangat peduli tentang NHS, lalu mengapa Anda mengambil uang pembayar pajak yang sangat dibutuhkan NHS."
"Anda tidak perlu untuk merumahkan stafmu dan menopang bisnismu yang gagal," katanya mengomentari video Victoria dan David Beckham.
Tidak hanya Piers Morgan, pengguna media sosial juga menghujat ibu 4 anak ini.
"Sungguh mengecewakan Victoria Beckham memilih menggunakan uang pajak untuk membayar stafnya," komentar pemilik akun @Vitt2tsnoc.
"Keluarga Beckham memiliki kekayaan 335 juta Poundsterling, tetapi Victoria Beckham merumahkan 30 karyawannya. Sungguh sangat buruk," kata netizen berakun @amitsinghsohal.
Hingga saat ini, Victoria Beckham belum memberikan komentar apapun terkait masalah ini.
Tapi menurut seorang sumber, keputusan merumahkan karyawan terpaksa diambil untuk masa depan perusahaan Victoria.
"Seperti banyak orang, Victoria enggan harus meninggalkan karyawannya."
"Itu bukan keputusan yang ia ambil dengan enteng, tetapi untuk stabilitas jangka panjang dan keuntungan perusahaan, itu harus dilakukan," kata sumber dikutip dari The Sun, Senin (20/4/2020). (*)