Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID – Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah dihebohkan oleh aksi pemukulan yang dilakukan 3 satpam terhadap seorang tukang becak.
Berdasarkan informasi, kejadian penganiyayaan tersebut terjadi di Museum Keris Sriwedari Solo.
Video yang kini viral tersebut diunggah oleh akun @_infocegatansolo pada (19/04/2020).
Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun, terlihat 3 orang petugas keamanan tengah memarahi seorang tukang becak.
Tak hanya dimarahi, tukang becak paruh baya itu sampai dipukuli oleh petugas keamanan tersebut.
Dari video tersebut terdengar seorang petugas keamanan membentak tukang becak dan menuduhnya mencuri.
"Koe mau jipuk lampu to? (kamu tadi ambil lampu kan?)," ujar seorang satpam.
Merasa tak melakukannya, tukang becak tersebut pun mengelak.
"Mboten kok, mboten, (nggak kok, nggak)," jawab tukang becak tersebut.
Usai mendengar pengakuan tukang becak tersebut, pemukulan justru masih dilakukan.
Dari informasi yang dibagikan oleh akun @_infocegatansolo, sang anak tukang becak tersebut membeberkan kronologi kejadiannya.
Kejadian itu bermula saat sang tukang becak menurunkan penumpang di selatan Museum Keris Sriwedari Solo.
Namun sang tukang becak tersebut terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong di belakang museum lantaran ingin buang air.
Karena kesulitan mencari toilet, pria paruh baya tersebut akhirnya mencari tempat yang sekiranya tidak terlihat orang.
Baca Juga: Ashanty Donasikan Rp 1,5 M untuk APD yang Akan Dibagikan ke 300 Rumah Sakit di Indonesia
Namun, seketika 3 orang satpam langsung meneriakinya maling.
Merasa tak melakukannya, sang tukang becak tersebut pun santai saja dan berjalan ke arah becaknya.
Namun, belum sampai di becaknya, pria paruh baya tersebut langsung dihajar oleh petugas keamanan.
Meski tidak ada bukti bahwa tukang becak tersebut mencuri, petugas keamanan tersebut main hakim sendiri dan memukuli tukang becak hingga darahnya mengucur.
Sampai akhir pun sang tukang becak tetap memberi penjelasan bahwa ia tidak mencuri, namun tidak dipedulikan oleh petugas keamanan.
Usai kejadian pemukulan selesai, satpam tersebut mengantar tukang becak ke kelurahan, namun satpam tersebut asal pergi tanpa meninggalkan bukti tindakan pencurian.
Tukang becak tersebut lantas diberi pengobatan dan dibebaskan lantaran tidak terbukti melakukan tindak pencurian.
Merasa dirinya menjadi korban penganiyayaan, sang tukang becak tersebut akhirnya melaporkan ketiga satpam tersebut ke polisi.
(*)