Dari pernikahan dengan sang Bupati Rembang, Kartini memiliki seorang anak laki-laki bernama Raden Mas Soesalit Djojodiningrat.
Namun, Kartini harus berpulang kala usianya 25 tahun pada 17 September 1904.
Tepat empat hari setelah Kartini melahirkan putranya.
Melansir Tribunnews.com, sepeninggalan Kartini, MR. JH Abendanin yang merupakan sosok sahabat bagi Kartini, mengumpulkan surat-surat yang ditulis Kartini.
Surat-surat yang terkumpul kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht pada tahun 1911.
Sebelas tahun berlalu dan buku tersebut kemudian diterbitkan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang oleh Balai Pustaka.
Buku Kartini bahkan diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Agnes Louise Symers dengan judul Letters of a Javanese Princess.
Apa yang dirasakan kartini tentang cinta, terungkap dalam surat-surat yang dikirimkan pada Abendanon dengan sajak-sajak yang indah namun menyatat.Berikut beberapa kutipan surat Kartini.
“Cinta! Apa yang kita ketahui tentang cinta? Bagaimana kita dapat mencintai seorang pria yang tak pernah kita kenal sebelumnya?