Find Us On Social Media :

Waspada! Ternyata Tingkat Kematian Tinggi Akibat Corona Kemungkinan Dipicu oleh Badai Sitokin, Kenali Penyebab dan Pencegahannya

By Devi Agustiana, Selasa, 21 April 2020 | 15:35 WIB

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020).

Tapi dalam beberapa kasus ada orang yang imun tubuhnya dalam satu titik menyerang tubuh sendiri dari Covid-19 yang dikenal dengan istilah cytokine syndrome.

"Jadi masih belum pasti cara penanganan untuk mengalahkan Covid-19. Para dokter dan ilmuwan saat ini tetap menganjurkan pencegahan dengan cara hidup bersih. Kalau saya sendiri sudah sejak belia sudah diajarkan cara hidup bersih oleh kedua orang tua yang kebetulan adalah dokter," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Ingin Bersama Cita Citata, Ini Alasan Kekasih Pedangdut Itu Jadi Mualaf dan Peluk Islam Hingga Buatnya Menangis

Selama badai sitokin, respons imun tubuh yang berlebihan dapat merusak jaringan organ paru yang sehat.

Ini menyebabkan gangguan pernapasan akut dan kegagalan multi-organ.

Apabila tidak segera diobati, sindrom badai sitokin ini dapat berakibat fatal pada pasien Covid-19.

Pasien dalam penelitian lain setelah terinfeksi virus corona kemudian mengembangkan sindrom badai sitokin di tubuhnya, ternyata ironisnya memiliki cacat kekebalan genetik.

Baca Juga: Sudah Jadi Produser Musik, Maia Estianty Digaet Dul Jaelani untuk Isi Backing Vocal Lagu Barunya : Gratisan!

Hal itu mengakibatkan respons kekebalan tubuh yang tidak terkendali.

Selama dua dekade terakhir, banyak yang telah dipelajari tentang diagnosis dan pengobatan sindrom badai sitokin.

Bagi para profesional medis, penting sekali untuk mengetahui sindrom ini pada pasien positif virus corona agar siap mengidentifikasi dan mengobatinya.

Sebab, kesiapan dalam mengidentifikasi sindrom badai sitokin ini dapat membantu mengurangi jumlah kematian secara signifikan dari Covid-19.