Menurut dia, data Pemkot Bekasi untuk pemerima bantuan tersebut tidak valid.
Bahkan, tidak ada yang survei ke warganya untuk mengecek kelayakan dari penerima bantuan sosial tersebut.
“Banyak yang dapat bantuan tidak tepat sasaran. Saya bingung dapat data dari mana, katanya hasil validasi verifikasi non DTKS harusnya sudah valid tapi kenyataannya belum,” ucap Aris.
Baca Juga: Awas! Jangan Coba-coba Pakaikan Masker untuk Cegah Corona Pada Bayi, Ini Akibatnya
Aris mengatakan, mereka yang merasa mampu dan tidak seharusnya mendapat bantuan sosial tersebut langsung mengembalikan bantuan yang telah diterimanya.
Sehingga bantuan sosial tersebut dapat diberikan untuk yang lebih mampu.
“Yang nerima bansos tapi merasa dia tidak daftar dan mampu langsung mengembalikannya dan memberikannya ke yang tidak mampu. Hal itu pun diapresiasi Pak Lurah,” tutur dia.
Sebelumnya hal serupa terjadi di kawasan Bantargebang, Bekasi. Ada sekitar lima paket bansos yang dikembalikan oleh warga karena merasa ada orang lain yang lebih membutuhkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Tepat Sasaran, Ketua RT hingga Warga yang Punya Dua Mobil Dapat Bansos dari Pemkot Bekasi"
(*)