Hanya saja, permintaan timun suri yang meningkat selama bulan puasa membuat petaninya sengaja menanam timun suri menjelang Ramadhan.
Tujuannya tentu agar saat permintaan sedang tinggi itulah timun suri bisa dipanen dan dijual.
Di luar bulan Ramadhan, petaninya akan mengurangi jumlah tanaman timun suri atau bahkan menggantinya dengan tanaman lain yang lebih laku di pasaran.
Jadi, kemunculan timun suri selama bulan puasa murni karena permintaan yang meningkat dari pembeli sehingga pasokannya juga dibuat meningkat.
Tidak ada sejarah atau kisah khusus di baliknya.
Kandungan gizi timun suri dan blewah
Selain bersifat menyegarkan, timun suri dan blewah ternyata juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh.
Dalam Buku Timun Suri dan Blewah (2012) karya Drs. H. Hendro Sunarjono, APU (Purn.) dan Rita Ramayulis, DCN., M.Kes, dijelaskan bahwa timun suri dan blewah ternyata kaya akan kandungan air, fluktosa, mineral kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan serat makanan.
Timun suri
Berdasarkan kandungan gizi per 100 gram timun suri, dapat diketahui bahwa buah ini merupakan bahan makanan sumber air, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor.