Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kesempatan untuk berbelanja bahan makanan segar menjadi berkurang selama masa physical distancing pandemi virus corona saat ini.
Kebanyakan orang memilih menyimpan makanan kalengan dan mi instan karena bisa bertahan lama.
Kendati begitu, mengonsumsi makanan instan seringkali dianggap kurang baik baik bagi kesehatan.
Daging, sayuran, dan buah segar memang merupakan sumber nutrisi terbaik, tapi bukan berarti makanan kalengan dan mi instan tidak punya nilai gizi sama sekali.
"Ikan kaleng seperti tuna dan salmon kaya protein dan zinc. Kacang kalengan seperti buncis, kacang hitam, kacang merah semuanya tinggi serat, terutama serat larut, serta mineral seperti magnesium, dan kalium," kata Jaclyn Reutens, ahli diet dan pendiri Aptima Nutrition & Sports Consultants.
Baca Juga: Gembiranya Apink Amankan Piala Kedua untuk Lagu 'Dumhdurum' di Show Champion Minggu Ini!
Perlu diingat, makanan instan memang mengandung nutrisi. Namun tak dianjurkan jika dikonsumi rutin.
Hal tersebut dikarenakan kandungan pengawet dan bahan tambahan dalam makanan kalengan.
“Garam dan gula adalah pengawet utama. Sodium nitrit biasanya digunakan dalam daging kalengan untuk mempertahankan warnanya. Zat aditif lain seperti penstabil makanan dan penambah rasa juga digunakan untuk mempertahankan masa simpan," kata Reutens.
Agar konsumsi makanan kalengan dan instan tetap bisa memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Mi Instan
Produk satu ini sangat digemari di Indonesia.
Berbagai variasi rasa ditawarkan oleh produsen mi instan untuk memanjakan lidah masyarakat Indonesia.
Kebanyakan orang akan menambahkan telur dalam olahan mi instan mereka.
Namun, selain telur ada pula bahan-bahan lain yang bisa dikombinasikan saat mengolah mi instan.
Sayuran beku atau kalengan seperti bayam, sawi, kacang polong dan wortel bisa menjadi tambahan yang menyegarkan bagi olahan mi instan.
Cukup direbus sebentar, maka sayuran tersebut sudah siap dicampurkan.
Perlu diingat bahwa sayuran hanya perlu direbus sebentar saja agar nilai gizinya tidak rusak.
Apabila ingin lebih sehat, pilih merek mi instan yang mengandung sedikit sodium sebagai penyedap.
Selain itu bisa juga dengan menggunakan mi yang terbuat dari gandum utuh dan tidak melewati proses penggorengan terlebih dahulu.
Lantas, dari teknik memasak, bagaimana cara mengonsumsi mi instan agar kandungan MSG yang membahayakan itu hilang?
- Buanglah air rebusan awal mi instan, hal ini dikarenakan saat merebus mie maka kandungan zat pengawet akan ikut larut ke dalam air.
- Jangan pakai bumbu yang sudah ada di dalam kemasan mi, karena setiap mi instan memiliki bumbu yang berbeda-beda.
Bumbu ber-sachet kecil di mi instan inilah yang mengandung MSG. Sebaiknya bikin sendiri bumbu dengan bahan alami dapur.
Caranya mudah, beri sedikit garam, bawang putih, bawang merah, lada, dan ketumbar yang sudah dihaluskan.
Itu akan jauh lebih menyehatkan daripada makan hanya dengan bumbu bawaannya.
Campur dengan sayuran, karena sebenarnya dalam bungkus mi instan selalu terpampang jelas ada beragam sayuran, daging dan telur sebagai pelengkap sajian mi instan entah itu goreng atau kuah.
Terkadang konsumen acuh akan hal itu, namun sangat-sangat dianjurkan jika kita hendak memasak mi selalu mencampurkan sayuran, daging dan telur.
Kornet daging
Untuk memasak olahan kornet yang sehat, bisa dimulai dengan menambahkan jagung pipilan yang ditumis bersama kornet untuk mendapatkan vitamin A dan B6, serta niasin dan serat.
Bisa juga mengganti jagung pipilan dengan kacang polong beku yang mengandung vitamin A dan C, folat, mangan serta serat.
Saat memasak korent cukup menggunakan lada sebagai penyedap, karena produk kornet biasanya sudah mengandung banyak sodium.
Meskipun terasa lezat, konsumsi olahan kornet perlu dibatasi paling tidak hanya sekali dalam seminggu.
Hal ini dikarenakan produsen biasanya menggunakan bagian daging yang mengandung banyak lemak untuk membuat kornet.
Selain itu, kornet juga memiliki kandungan lemak jenuh dan sodium yang cukup tinggi.
Sarden
Memasak sarden kalengan cukup sederhana. Tinggal membuka kaleng dan memanaskan isinya, maka sarden lezat siap dinikmati.
Namun, untuk kandungan nutrisi yang lebih baik, sayuran seperti wortel dan brokoli bisa ditambahkan saat proses pemasakan.
Selain itu, akan lebih baik jika membuang atau mengurangi kuah yang ada dalam kaleng sarden.
Hal ini karena tingginya kandungan sodium yang ada pada kuah tersebut.
Sayur kaleng
Kandungan gizi pada sayur kalengan tidak terpaut jauh dengan sayuran segar.
Sayur kalengan juga bisa dikombinasikan dengan berbagai masakan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Bisa dimasak bersama mi instan, kornet atau sarden untuk menghasilkan olahan yang praktis tapi tetap bernutrisi.
Hal yang perlu diingat saat memasak sayuran kalengan adalah suhu dan lama memasak.
Karena vitamin dalam sayuran akan rusak jika dimasak dalam suhu tinggi dan waktu yang lama.
(*)