Find Us On Social Media :

Dikepung dan Dijadikan Samsak Oleh Warga Usai Rampas HP Milik ABG, Dua Copet Berbadan Besar Nangis Minta Ampun

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 23 April 2020 | 16:30 WIB

Dikepung dan Dijadikan Samsak Oleh Warga Usai Rampas HP Milik ABG, Dua Copet Berbadan Besar Nangis Minta Ampun

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Dua copet asal Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, bernama M Ardianto dan Veri tak bisa berkutik usai dikepung belasan warga, Rabu (22/04/2020).

Kedua pria berbadan besar ini hanya bisa menangis di samping selokan sambil meminta ampun.

Pasalnya, mereka berdua baru saja dijadikan samsak oleh warga yang kesal karena aksinya merampas handphone milik Anis Dwi Purwanti (14).

Baca Juga: Acara Tahlilan di Tulungagung Sebabkan Klaster Baru Penyebaran Virus Covid-19, 12 Orang Sudah Dinyatakan Positif!

Bogem mentah bertubi-tubi pun mendarat di wajah mereka.

Tak hanya itu, warga juga melempari kedua copet berwajah garang ini dengan barang-barang yang ada di sekitar lokasi kejadian di Ruko Centraland Kota Baru Driyorejo.

Namun beruntung, aksi main hakim warga dapat diredam usai aparat kepolisian datang.

Baca Juga: Alami Depresi, Seroang Ibu di Lampung Diduga Bunuh Kedua Anaknya yang Masih Bocah, Ada Bercak Darah di Kemaluan Korban!

M Ardianto dan Veri pun langsung digelandang ke kantor.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Driyorejo Kompol Wavek Arifin, kedua copet ini telah berulangkali melakukan aksinya.

"Empat kali mereka beraksi melakukan pencurian," kata Wavek, seperti yang dikutip dari SURYAMALANG.com.

Baca Juga: Foto-foto Langka Penampakan Laboratorium Wuhan yang Simpan 1500 Virus Mematikan, Salah Satunya Terlihat Segel Rusak yang Perkuat Kecurigaan Dunia Tentang Asal Mula Covid-19

Pada korban Anis, kedua pelaku awalnya berpura-pura tanya alamat.

Namun, saat korban lengah kedua pelaku merampas Hp milik korban dan langsung tancap gas.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku akan direjat dengan pasal 362 KUHP tentang Pencurian.

Baca Juga: Jadi Rumah Jutaan Umat dan Kerap Nampang di Sinetron Religi, Harga Sewa Rumah Gedongan Ini Mencapai Rp 150 Juta Per Bulan!

Sebagai tambahan informasi, pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan untuk tetap waspada selama pandemi corona.

Sebab, di tengah pembatasan aktivitas seperti sekarang banyak orang yang kehilangan mata pencahariannya.

Hal inilah yang nantinya ditakutkan menjadi pemicu orang untuk melakukan tindak kejahatan.

Baca Juga: Bikin Bergidik! Curiga Ada Daging Manusia dalam Mie Vegetarian yang Disantapnya di Restoran, Pelanggan Ini Panggil Polisi hingga Temukan Darah Berceceran di Dapur dan Mayat di Septic Tank!

"Sebagaimana Teori Frustasi Agresi, sebagian orang melancarkan kejahatan instrumental spesifik, kejahatan properti, guna memenuhi kebutuhan mereka," ujarnya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

(*)