Beberapa orang mencoba melakukan terlalu banyak kegiatan selama bulan Ramadan. Mereka menghabiskan hari-hari di tempat kerja atau merawat anak-anak.
Kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan di hari berikutnya, tetapi juga kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental serta fisik.
“Kurang tidur yang cukup menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, itu memperburuk kecemasan dan depresi. Kurang tidur juga menganggu pembelajaran tugas baru,” tutur Dr Vishal Pawar, spesialis saraf di Aster Speciality Clinic.
Baca Juga: Jadi Favorit Saat Ramadan! Intip Rahasia Mengolah Mi Instan Hingga Sarden Agar Jadi Makanan Bergizi
Otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam untuk tidur dalam setiap siklus 24 jam.
Menurut Ebrahim, kebutuhan tidur tidak bisa dilakukan dengan ‘sekali jalan’.
“Kamu dapat membagi periode tidur menjadi dua episode tidur selama Ramadan, selama jumlah totalnya tujuh hingga sembilan jam,” tuturnya dikutip dari Gulf News.
Tolok ukur sederhana apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan bagaimana perasaan kamu ketika bangun.
Baca Juga: Sst! Ustaz Solmed Lakukan KDRT di Bulan Ramadhan Setiap Malam?
“Jika kamu merasa waspada dan berfungsi secara optimal maka kamu cukup tidur.
Namun, jika merasa lelah, lesu, dan mengantuk maka perlu lebih banyak tidur,” ungkap Ebrahim.
Kesalahan paling umum yang dilakukan orang selama Ramadan adalah makan makanan berat dan kemudian langsung tidur.