Intisari-Online.com - Konsumen di ibu kota Korea Utara minggu ini telah dilanda "kepanikan membeli" makanan pokok.
Menurut menurut situs layanan berita yang mengkhususkan diri meliput Korut, aksi ini menyebabkan beberapa rak toko kosong.
Melansir Bloomberg, pembelian secara panik tersebut mungkin disebabkan oleh kebijakan virus corona yang lebih ketat dalam perjalanan ke Pyongyang.
NK News menulis, panic buying tidak terkait dengan laporan minggu ini bahwa pemimpin Kim Jong Un mungkin sakit parah.
NK News melaporkan kabar ini dengan mengutip orang-orang yang tinggal di Pyongyang dan dapat berkomunikasi di luar negara.
Menurut NK News, kekurangan pada awalnya terbatas pada buah dan sayuran yang diimpor dan kemudian mulai beralih ke barang lainnya.
Radio Free Asia juga melaporkan pada pekan lalu bahwa harga makanan pokok di Korea Utara naik tajam karena pembelian secara panik.
Korea Utara menutup perbatasannya pada Januari ketika kasus virus corona di negara tetangga China mulai meroket.