Find Us On Social Media :

Keganasan Virus Corona Berbeda di Setiap Negara, Mutasi Jenis Apa yang Ada di Indonesia?

By None, Jumat, 24 April 2020 | 11:29 WIB

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.

Grid.ID - Virus corona kini menjadi pandemi global. 

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), sebanyak 213 negara dikonfirmasi terjangkit virus yang menyebabkan penyakit covid-19 itu.

Meskipun penyebarannya terjadi lewat penularan antar manusia, nyatanya mutasi virus corona di sejumlah negara berbeda-beda.

Baca Juga: Ramadhan 2020: 4 Tips Puasa yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Dehidrasi dan Sakit Kepala

Beberapa waktu lalu, para ilmuwan China dari Zhejiang University menemukan mutasi virus corona pada sekelompok kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Mutasi ini termasuk perubahan yang sangat langka dan tidak pernah diprediksi oleh para ilmuwan sekalipun.

Para peneliti juga membuktikan bahwa mutasi tertentu dari virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dapat menciptakan jenis yang lebih mematikan dari jenis lainnya.

Mutasi paling mematikan dari sampel yang diambil dari 11 pasien Covid-19 juga ditemukan pada sebagian besar pasien di Eropa.

Sementara itu, jenis lebih ringan ditemukan di AS salah satunya Negara Bagian Washington. Virus corona berubah dengan kecepatan rata-rata satu mutasi per bulan.

Baca Juga: Viral! Merasa Haus Setelah Bermain, Seorang Balita Meninggal Dunia Usai Tenggak Cairan Disinfektan dalam Botol Kemasan

Pada Senin (20/4) lalu, lebih dari 10.000 strain telah diurutkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Menurut China National Centre for Bioinformation, strain tersebut mengandung 4.300 mutasi.

Jenis virus SARS-CoV-2 di Indonesia Melihat fakta bahwa SARS-CoV-2 bisa bermutasi secara agresif, bukan tidak mungkin penduduk Indonesia terkena tipe virus yang ganas.

Baca Juga: Sudah 3 Tahun Cerai, Tsania Marwa Ungkap Alasan Ajukan Gugatan Harta Gono Gini

Dokter Herawati Sudoyo, MS, PhD selaku Wakil Kepala LBM Eijkman bidang Riset Fundamental mengatakan bahwa mutase memang terjadi pada virus SARS-CoV-2.

“Mutasi memang terjadi sehingga ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia,” tutur Hera kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

“Mutasi memang terjadi sehingga ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia,” tutur Hera kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Baca Juga: Masih Ada Secercah Harapan, Darah Pasien Sembuh Covid-19 Ternyata Bantu Sembuhkan Pasien yang Masih Dirawat, Kabar Datang dari Rusia!

Namun, sampai saat ini belum diketahui jenis mutasi virus seperti apa yang ditemukan di Indonesia.

Hera mengatakan LBM Eijkman tengah melakukan sekuensing DNA virus terkait hal ini.

“Belum dapat dipastikan karena sekuensing genom virus masih diproses saat ini. SARS-CoV-2 ini benar-benar unpredictable. Para ahli masih belum mengetahui karakter virus termasuk juga cara penyebarannya. Kami belajar dari hari ke hari berdasarkan temuan peneliti-peneliti di berbagai lembaga,” papar ia.

Efek dari mutasi virus Dengan mutasi agresif virus SARS-CoV-2, tantangan terbesar ada pada pengembangan vaksin yang dirasa efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Situs News Medical menyebutkan bahwa semua pasien Covid-19 diperlakukan dengan cara yang sama di rumah sakit terlepas dari apa pun jenis virusnya.

Baca Juga: Tips dan Cara Ajarkan si Kecil Berpuasa di Bulan Ramadan, No Drama!

Para peneliti menyebutkan mengetahui mutasi apa saja yang dihasilkan virus SARS-CoV-2 bisa memberikan pemahaman lebih terhadap cara merawat pasien.

“Pengembangan obat-obatan dan vaksin, meski mendesak, perlu memperhitungkan dampak akumulasi mutasi virus corona. Agar menghindari potensi yang lebih buruk,” tutur Profesor Li Lanjuan, peneliti utama di Zhejiang University.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Terus Bermutasi, Jenis Apa yang Ada di Indonesia?"

(*)