Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Berpuasa jangan menjadi alasan bagi kamu untuk bermalas-malasan.
Kamu masih harus tetap produktif meskipun sedang menjalankan ibadah puasa.
Yang perlu diperhatikan pemilihan asupan yang tepat saat sahur dan berbuka puasa.
Makanan yang tidak tepat bisa membuat gula darah cepat turun sehingga tubuh menjadi lemas.
Menurut dr.Phaidon Toruan, corporate health trainer, rasa lemas saat berpuasa merupakan efek berkurangnya karbohidrat akibat jumlah asupan makanan yang berkurang.
Akibatnya gula darah cenderung menjadi lebih rendah dan tubuh terasa tidak berenergi.
Penyebab lain adalah berkurangnya masukan cairan saat puasa.
Hilangnya cairan akan perlahan membuat tubuh terasa lebih lemas.
Nah, saat berbuka puasa, paling nikmat adalah menyantap takjil atau menu berbuka yang terdiri dari makanan ringan.
Gorengan dan lontong adalah menu takjil paling favorit, bukan?
Saat buka puasa, gorengan adalah menu yang diambil lebih dulu paling utama.
Makanan yang digoreng atau bersantan, serta makanan manis diklaim merupakan makanan yang paling enak dikonsumsi saat berbuka puasa atau sahur karena rasanya gurih dan membuat tubuh terasa segar.
Benarkah pola makan seperti ini?
Perlu diketahui, saat berpuasa, tubuh seseorang terutama bagian lambung akan kosong 13-14 jam.
Setelah 6 jam makan sahur, maka lambung akan kosong.
Dalam keadaan itu, gula darah akan turun dan lambung kosong.
Maka paling baik adalah mengonsumsi makanan manis saat berbuka, bukan langsung menyantap gorengan.
Sebab gorengan lebih lama diserap oleh tubuh yang membutuhkan pemulihan setelah seharian berpuasa.
Sebaiknya membuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis, misalnya teh manis hangat dan kurma serta segelas air, agar cepat diserap tubuh.
Gorengan sebaiknya disantap setelah 30 menit sampai 1 jam kemudian, atau biasanya setelah salat magrib.
Disarankan jangan kebanyakan, cukup satu gorengan dulu.
Mengapa disarankan cukup satu saja, karena biasanya saat makan malam, umumnya setelah salat Tarawih, ada saja lauk yang digoreng.
Nah, saat ini pasti kita akan mengambil juga.
Bila makan gorengan terlalu banyak saat berbuka, serta ditambah lagi makan gorengan saat makan besar, dapat dibayangkan berapa kalori dan lemak yang berkumpul di tubuh.
Baca Juga: Di Depan Ribuan Anak Yatim, Syahrini Pamer Punya Suami Ganteng
Jangan ada upaya “balas dendam” saat berbuka dengan makan sebanyak-banyaknya, terutama gorengan.
Mengonsumsi makanan atau minuman manis dan gorengan secara berlebihan dapat memicu masalah berat badan naik saat puasa.
Sebab, makanan berminyak dan bersantan rentan diolah oleh perut sehingga berujung pada timbunan lemak membandel pada tubuh.
Maka di bulan puasa, bila tidak dapat menghindari makan gorengan, cukup makan hanya satu buah saja saat berbuka, dan satu potong lauk goreng saat makan besar.
Baca Juga: Gelar Acara Buka Bersama, Reino Barack Dipamerkan Sebagai Suami Syahrini
Lebih baik bila diserap dulu minyak gorengan tersebut dengan tisu makan atau kertas pembungkus makanan yang mengandung penyerap minyak.
Setelah itu, perbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.
Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan.
Selain dapat merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan.
Baca Juga: Usai Jalani Operasi Amandel, Ria Ricis Gelar Pengajian dan Bagi-bagi Bingkisan ke Anak Yatim
Terakhir, banyak ahli gizi menyarankan agar sahur menghindari gorengan.
Perlu diketahui bahwa sahur berfungsi untuk memberikan tenaga untuk berpuasa seharian, oleh sebab itu menunya harus diperhatikan
Menjauhi makanan tinggi gula, kafein, dan gorengan saat sahur di bulan Ramadan adalah cara agar kita tak mudah lemas dan mengantuk saat sedang beraktivitas seharian penuh.
Makanan dan minuman ini membuat kadar gula dalam darah turun sangat cepat.
Karena itulah rasa lapar juga muncul lebih cepat.
Untuk sahur, lebih baik mengonsumsi buah-buahan seperti apel, pir, dan buah lain yang rendah gula.
Jangan lupa pula tambahkan sumber protein seperti ayam, ikan, udang, daging sapi dalam menu berbuka dan sahur.
Perbanyak pula air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.
(*)