"Orang itu diperlihatkan sosok penunggu di situ saat memperbaiki atap," tambahnya.
Sementara itu, ada kisah mistis yang juga dirasakan langsung oleh pemudik yang diisolasi di Omah Londo.
Melansir laman Kompas.com, tiga orang pemudik asal Desa Sepat yang harus menginap di Omah Londo tersebut baru saja pulang dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan.
Lantaran dianggap tak tertib mengisolasi diri di rumah masing-masing, ketiganya dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat, untuk kemudian diisolasi di Omah Londo.
Malang tak dapat ditolak, baru beberapa hari melakukan isolasi di Omah Londo, ketiga warga Sepat itu langsung minta dipulangkan.
"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, Kepala Desa Sepat saat dihubungi Kompas.com.
Tak tega melihat anaknya merasa dihantui, ketiga orang tua pemudik sampai memohon kepada Mulyono untuk memulangkan anak mereka.
Namun, Mulyono tak melepaskan begitu saja. Sang kepala desa mempertimbangkan komitmen orang tua terlebih dahulu untuk mau mengawasi anak mereka melakukan karantina diri di rumah.
"Orang tuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah, akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," pungkas Mulyono.
Baca Juga: Jalani Ibadah Puasa di Tengah Pandemi, Wizzy Mengaku Tetap Merasa Senang
(*)