Find Us On Social Media :

Kehidupan Segera Kembali Normal! Vaksin Covid-19 Diperkirakan Siap pada September, Simak Penjelasan Ahli

By Devi Agustiana, Selasa, 28 April 2020 | 15:36 WIB

Ilustrasi. Para peneliti di dunia sedang mengembangkan vaksin yang diharapkan bisa menjadi pemutus rantai penyebaran virus corona.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penambahan jumlah kasus sembuh per Senin (27/4) menjadi 1.151 setelah ada penambahan sebanyak 44 orang.

Sedangkan kasus meninggal menjadi 765 setelah ada penambahan sebanyak 22 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa kasus meninggal ini paling banyak ada pada kelompok usia sekitar 41-60 tahun dan beberapa lainnya di atas usia tersebut.

Selain itu faktor penyakit penyerta atau komorbiditas yang banyak memperburuk kondisi pasien hingga meninggal adalah hipertensi, diabet, jantung, dan penyakit paru-paru.

Baca Juga: Besok! Vaksin Corona Akan Diuji Coba Untuk Pertama Kali

“Faktor usia komorbid itu yang menyebabkan angka kematian masih tinggi,” ungkap Yuri dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (27/4/2020).

Di tengah kondisi tersebut, penelitian-penelitian masih terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin melawan penyakit mematikan ini.

China kemungkinan dapat mempunyai vaksin Covid-19 pada September mendatang khusus digunakan dalam keadaan darurat.

Sementara, vaksin bagi masyarakat umum dikabarkan tersedia pada awal tahun depan, bergantung perkembangan yang dilakukan para peneliti.

Baca Juga: Corona Diprediksi Segera Hilang! Inilah Perusahaan Pengembang Vaksin Corona, Ada yang Segera Memproduksi 1 Miliar Dosis

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu menuturkan, pengembangan vaksin pada saat ini berada pada tahap dua atau tiga uji klinis.

Serta dapat tersedia pada saat potensi gelombang kedua wabah terjadi.

Sementara, tiga vaksin di China telah menyelesaikan fase uji coba pertama.

"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin, dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao.

Baca Juga: Kemusnahan Virus Corona Semakin di Depan Mata! Simak 3 Profil Perusahaan Tiongkok yang Giat Kembangkan Vaksin, Berpengalaman Tangani Wabah Ebola sampai Flu Babi

Vaksin yang masih dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus, seperti petugas kesehatan.

Hal ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat China membuat perkiraan skala waktu untuk pengembangan vaksin virus corona yang diyakini sebagai kunci untuk mengendalikan pandemi global yang terjadi.

Hal itu juga lebih cepat dibandingkan perhitungan dari lembaga lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat meyakini bahwa vaksin di AS tersedia setidaknya setahun lagi.

Baca Juga: Banting Setir Jualan Bakpao Gegara Sepi Job Saat Corona, Ayu Ting Ting Malah Kepergok Balik ke Panggung Hiburan dan Mendadak Fasih Bahasa Turki Saat Balas Komentar Pria Bule Ini!

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan waktu 12-18 bulan.

Menurut ahli virus dari Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences Shi Yi, tak seperti influenza yang mutasinya diantisipasi oleh pembuat vaksin yang bersiap untuk wabah musiman.

Misalnya, virus SARS-CoV-2 diyakini tidak bermutasi sesering virus influenza dan tidak mungkin menjadi norma baru seperti flu musiman.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus corona baru memiliki variabilitas yang sama dengan virus influenza," ujar dia.

Baca Juga: Kakak dan Ibunya Kerap Didatangi Uje Lewat Mimpi Sampai Nangis Kejer, Abidzar Ngaku Iri: Kenapa Gue Nggak Pernah?

Shi juga menolak kemungkinan Covid-19 menjadi penyakit kronis, mengingat bahwa virus berkembang biak terutama di saluran pernapasan pasien dan tak ada virus pembawa secara terus-menerus.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada dua penyakit yang disebabkan dua virus corona jenis lain yaitu sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

6 vaksin potensial masuk uji klinis

Data yang disampaikan WHO, telah ada enam kandidat memasuki uji klinis dan 77 lainnya sedang dalam studi pra-klinis.

Terbaru, vaksin yang sedang diujicoba adalah vaksin vektor virus yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Oxford.

(*)