Sejak usia 10 tahun, Hozain sudah mulai berpuasa di lingkungan non-muslim yang cukup membuatnya merasa berat.
Dan di tengah-tengah memerangi pandemi, Hozain bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada tahun ini.
"Tujuannya adalah untuk melewatinya seperti yang selalu saya lakukan," katanya.
Bisa dikatakan Ramadhan kali ini, Hozain dan tenaga medis muslim lainnya mendapat tekanan yang jauh lebih besar saat ini.
Bisa saja dokter 32 tahun itu menunda puasanya dan mengganti di hari-hari lain.
Namun, Hozein memilih untuk tidak meninggalkan kewajiban agamanya sekaligus kewajibannya sebagai seorang dokter.
"Kamu yang mengetahui dirimu sendiri," katanya.
"Dan kamu tahu seberapa keras kamu bekerja, dan kamu tahu seberapa tajam dirimu dan apa keputusan klinis yang harus kamu ambil," pungkasnya.
(*)