Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Teka-teki pembunuhan sopir taksi bernama Samiyo Basuki Riyanto (60) akhirnya terungkap.
Beberapa waktu lalu korban ditemukan tewas di tebing hutan pinus di Panggalengan pada 30 Maret 2020.
Melansir dari Tribun Jabar pada Rabu (29/4/2020), Polresta Bandung akhirnya berhasil membongkar dalang di balik pembunuhan sopir taksi tersebut.
Baca Juga: Belum Ada Sebulan Jadi Mualaf, Kekasih Bule Cita Citata Kaget saat Perdana Laksanakan Puasa Ramadhan
Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan mengungkapkan bahwa saat itu polisi mendapat laporan penemuan mayat bernama Samiyo Basuki Riyanto.
"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (27/4/2029).
Setelah mengusut lebih lanjut, akhirnya pelaku berhasil ditemukan.
Hendra menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan tersebut merupakan wanita dimana salah satunya masih di bawah umur.
Baca Juga: Bikin Heboh YouTuber Janjikan Uang Rp 10 Juta Bagi Siapa yang Mau Batalkan Puasa Siang-siang Bolong
Keempat pelaku yang berhasi diamankan ini ternyata seorang perempuan.
"Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," ungkapnya.
Kronologis pembunuhan yang disampaikan Hendra bermula saat tersangka ERS alias Iki (15) dan TGC atau Sela (19) tengah menyewa jasa Grab car dari Jakarta dengan tujuan Pangalengan Bandung.
Sebelum perjalanan ke Pangalengan, korban dan pelaku menjemput rekanya RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor.
Kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang yang keluar di Tol Gate Seroja.
Sementara itu melansir dari Kompas, mulanya tersangka bernama Iki disebutkan memesan jasa Grab tersebut secara ofline dengan biaya yang disepakati senilai 1,7 juta.
Namun di tengah perjalanan, akhirnya korban menagih biaya yang telah disepakati.
Karena tak memiliki uang tersebut, keempat tersangka sepakat menghabisi nyawa sang sopir dengan sadis.
Menurut penyampaian Hendra, para tersangka langsung mengambil kunci Inggris yang ada di mobil korban.
Tersangka akhirnya melayangkan pukulan dengan kunci inggis, di kepala bagian belakang dan dada korban berkali-kali.
"Salah satu tersangka memukulkan sebanyak delapan kali ke arah kepala bagian belakang hingga korban meninggal dunia dan korban di buang ke jurang di Pangalengan," kata Hendra.
(*)