Sasaran yang ditujunya pun tak kepalang tanggung, yakni Pangeran Arab Saudi yang notabene adalah sang majikan.
Tugasnya sebagai tukang bersih-bersih istana, membuat Kriangkrai tak kesulitan saat menentukan lokasi penyimpanan benda-benda berharga seperti perhiasan. Setelah segala sesuatunya siap, ia mulai bergerak menuju sasaran.
Itu adalah kesempatan yang terlalu bagus untuk dilewatkan: dia terlilit utang judi karena kalah taruhan dengan para pekerja istana lainnya.
Melansir dari Tribunnews, Kala itu Kriangkrai melihat situasi tersebut sebagai kesempatan emas untuk kabur dari negara yang represif. Sebuah negara yang tak sanggup lagi ia tinggali.
Akhirnya, ia mencuri hampir 30 kilogram barang yang bernilai nyaris Rp278 miliar. Di antara banyak yang ia curi, menurut otoritas Saudi, terdapat arloji emas dan beberapa batu delima bulat.
Malam itu, Kriangkrai menyembunyikan beragam barang curian di seluruh istana, di tempat-tempat yang dia tahu tidak akan ditemukan orang.
Lebih dari sebulan, dia memindahkan dan menyembunyikan barang curian itu ke kapal kargo besar yang dia bayar untuk berlayar ke Thailand.
Pada saat pencurian itu disadari, Kriangkrai sudah melarikan diri ke Thailand. Kapal kargo yang memuat curiannya berangkat beberapa hari sebelum dia.