Namun Kriangkrai menghadapi tantangan lain: bagaimana meloloskan barang curian dari pemeriksaan otoritas bea cukai Thailand.
Sesuai ketentuan, semua barang dari luar negeri harus diperiksa saat memasuki negara itu.
Karena tahu pejabat Thailand tidak bisa menahan suap, Kriangkrai memasukkan sebuah amplop berisi uang dan kertas catatan ke dalam kargonya.
Dalam catatan itu, Kriangkrai berkata muatannya mengandung materi pornografi dan tak perlu dikhawatirkan.
Rencananya berhasil tapi Kriangkrai tak bisa menghindari pengadilan untuk waktu yang lama. Januari 1990, ia ditangkap di rumahnya di provinsi Lampang, kawasan utara Thailand.
Ketika itu, polisi Thailand mendapat pesan dari rekan-rekan sejawat mereka di Saudi untuk membekuk Kriangkrai.
Permata dan perhiasan, meski beberapa di antaranya sempat ia simpan dan jual, disita segera penangkapan.
Tetapi di antara masa penyitaan dan pengembalian ke Riyadh, kejahatan lain terjadi.
Otoritas Saudi menyebut sekitar 80% perhiasan hilang. Banyak dari perhiasan yang dikembalikan ternyata palsu.