Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Belum lama ini pasangan Adly Fairuz dengan Angbeen Rishi telah menyedot perhatian publik.
Tak hanya pernikahannya yang digelar secara tertutup gara-gara covid-19, namun pernikahan mereka sempat menghebohkan publik karena disebut-sebut tak mendapat restu dari ibunda Angbeen Rishi.
Kendati demikian mereka tetap melangsungkan pernikahan pada 28 Maret 2020.
Baca Juga: Pernah Coba Bunuh Diri, Dewi Sandra: Punya Uang, Punya Popularitas Tapi Hatinya Lost Banget
Kini setelah resmi menjadi istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi tak lagi segan berbagi kehidupan barunya.
Bahkan baru-baru ini istri Adly Fairuz itu kembali membagikan seputar keluhannya yang gagal melangsungkan bulan madu gara-gara pandemi corona.
Seperti dikutip Grid.ID dari laman Instagramnya pada Kamis (30/4/2020), Angbeen Rishi mengaku bersedih lantaran tak dapat menikmati bulan madu bersama suaminya Adly Fairuz.
Angbeen Rishi mengaku mulai rindu jalan-jalan bersama laki-laki yang kini menjadi suaminya itu.
"Ya Allah rindu berkelana harusnya hari ini kita lagi honeymoon," keluhnya.
"Tapi apa boleh buat, semua harus tertunda," jelasnya.
Tak hanya bulan madu yang harus ditunda, respesi pernikahannya hingga kini juga belum berlansung.
Lagi-lagi karena pandemi dan berbagai kebijakan yang kini diterapkan di Indonesia.
Akhirnya banyak kegitan yang mau tak mau harus diurungkan terlebih dahulu.
"Resepsipun yang sudah 95% kesiapannya harus kita tunda...," ungkapnya.
Meskipun begitu, Angbeen Rishi tak mempermasalahkan terlalu panjang.
Ia justru mengambil sisi positif meskipun hanya berdiam diri di rumah, ia justru menikmati status barunya sebagai istri Adly Fairuz.
Selain itu ia juga bersyukur lantaran bisa lebih fokus menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.
"Hikmahnya adalah kita jadi fokus beribadah di Bulan Suci Ramadan ini, dan lebih menghargai waktu bersama Yang Tercinta," ungkapnya.
Angbeen Rishi pun berdoa agar wabah corona di Indonesia segera berakhir.
"Semoga Dunia ini lekas pulih... AMIN, AMIN, AMIN YRA," pungkasnya.
(*)