Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Bandel betul yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid-19 asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini.
Bagaimana tidak, bukannya melakukan isolasi, pasien berinisial S ini justru salat tarawih berjamaah di masjid sekitar rumahnya.
Hal ini diketahui saat petugas hendak melakukan penjemputan ke rumahnya.
"Saat kami melakukan pngecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar,"
"Kami cek justru salat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," terang Camat Cakranegara Erwan, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Jamaah salat tarawih saat itu pun tidak mengetahui jika mereka beribadah dengan pasien positif Covid-19.
Sebab, setelah menjalani tes swab dan dinyatakan reaktif, S memang merahasiakan statusnya kepada lingkungan sekitar.
Alot dan Viral
Proses penjemputan S bahkan viral karena videonya yang berdebat dengan petugas tersebar luas di media sosial.
S mengaku ogah ikut ambulans karena merasa dirinya sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19 pada umumnya.
Namun beruntung, setelah petugas menjelaskan jika dirinya dapat membahayakan orang banyak, akhirnya S mulai paham.
S pun secara sukarela ikut ke RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.
Ijtima Ulama Sedunia di Gowa
S hanya satu diantara ribuan orang yang menghadiri acara ijtima ulama sedunia di Gowa.
Melansir dari TribunBanyumas, acara ini bahkan dihadiri oleh 474 WNA dari 12 negara.
Acara ijtima ulama sedunia 2020 Zona Asia ini rencananya memang diadakan selama empat hari.
Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020 lalu.
Namun, dikarenakan pelaksanaannya di tengah pandemi Covid-19, pemerintah pun membubarkan acara ini.
Meski begitu, tetap saja acara ini telah membuat klaster penyebaran Covid-19 baru.
Tercatat kasus pertama pasien positif Covid-19 dari klaster ini berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
(*)