"Tetapi masalahnya gerbong lain pun tetap diisi oleh para tunawisma."
“Inilah yang harus kamu hadapi sebagai pekerja setiap hari. Kami adalah garda depan - tanpa rasa hormat," katanya.
"Kami di luar sana setiap hari mempertaruhkan nyawa kami ... Kami harus mendapatkan bayaran berupa bahaya," katanya.
Chalmers lalu menambahkan bahwa ketika ia memberi tahu polisi tentang situasi tunawisma di jalur kereta bawah tanah ini.
Namun petugas kepolisian hanya membangunkan dan menyuruh mereka pergi, dan para tunawisma tetap akan kembali.
Pengurus jalur kereta bawah tanah, MTA, juga telah mengumumkan perubahan aturan kereta bawah tanah untuk melarang kereta belanja dan mengharuskan pengendara menghabiskan waktu tidak lebih dari satu jam di atas platform.
Hal ini diumumkan beberapa jam setelah Walikota Bill de Blasio mengalah pada tekanan selama berhari-hari.
Lalu mengumumkan rencana untuk membanjiri stasiun dengan polisi dan pekerja penjangkauan setiap malam.
Aturan baru, ditambah peningkatan polisi dan layanan sosial, akan memungkinkan untuk membuat para tunawisma tak memenuhi gerbong kereta, kata MTA.
"Orang-orang akan diberitahu bahwa kita berada di akhir perjalanan dan mereka harus meninggalkan kereta dan mereka harus meninggalkan peron," jelas seorang pejabat transit.
"Itu akan memungkinkan kita untuk mensterilkan kereta api dan memastikan orang, bukan hanya tunawisma, tidak tinggal di mobil atau platform."
(*)