Find Us On Social Media :

Memilukan! Begini Potret Dampak Corona Pada Warga Miskin di New York, Tergeletak dan Penuh Sampah di Subway

By Devi Agustiana, Jumat, 1 Mei 2020 | 14:56 WIB

Dampak virus corona Covid-19 terhadap warga miskin, terlantar, dan tunawisma di 'Subway' New York, Amerika Serikat.

"Tetapi masalahnya gerbong lain pun tetap diisi oleh para tunawisma."

“Inilah yang harus kamu hadapi sebagai pekerja setiap hari. Kami adalah garda depan - tanpa rasa hormat," katanya.

Baca Juga: Tidak Mudik Gara-gara Virus Corona, Dinnar Candy Ungkap Rasa Rindu pada Orangtua dan Kampung Halamannya

"Kami di luar sana setiap hari mempertaruhkan nyawa kami ... Kami harus mendapatkan bayaran berupa bahaya," katanya.

Chalmers lalu menambahkan bahwa ketika ia memberi tahu polisi tentang situasi tunawisma di jalur kereta bawah tanah ini.

Namun petugas kepolisian hanya membangunkan dan menyuruh mereka pergi, dan para tunawisma tetap akan kembali.

Baca Juga: Gerudukan dan Ancam Akan Demo, Ratusan Pemudik Ini Nekat Turun ke Ruas Jalan Tol Pelabuhan Merak Demi Pulang Kampung di Tengah Pandemi Corona

Pengurus jalur kereta bawah tanah, MTA, juga telah mengumumkan perubahan aturan kereta bawah tanah untuk melarang kereta belanja dan mengharuskan pengendara menghabiskan waktu tidak lebih dari satu jam di atas platform.

Hal ini diumumkan beberapa jam setelah Walikota Bill de Blasio mengalah pada tekanan selama berhari-hari.

Lalu mengumumkan rencana untuk membanjiri stasiun dengan polisi dan pekerja penjangkauan setiap malam.

Baca Juga: Selalu Ditimpa Kejadian Unik Saat Kenakan Baju yang Sama, Kali Ini Tasya Kamila Dibuat Heboh Melihat Anaknya Terguling dan Terjepit!

Aturan baru, ditambah peningkatan polisi dan layanan sosial, akan memungkinkan untuk membuat para tunawisma tak memenuhi gerbong kereta, kata MTA.

"Orang-orang akan diberitahu bahwa kita berada di akhir perjalanan dan mereka harus meninggalkan kereta dan mereka harus meninggalkan peron," jelas seorang pejabat transit.

"Itu akan memungkinkan kita untuk mensterilkan kereta api dan memastikan orang, bukan hanya tunawisma, tidak tinggal di mobil atau platform."

(*)