Grid.ID – Usai resmi menjadi anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah, sosok Betrand Peto tampaknya kian hari kian mencuri hati masyarakat.
Tak main-main, Betrand Peto kerap memukau publik dengan suara emas serta tingkahnya yang menggemaskan di layar kaca.
Remaja asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur tersebut bahkan selalu memuncaki trending di media sosial.
Namun, jika menilik ke belakang, nama besar yang disandang Betrand Peto kini tak serta merta diraihnya semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, bocah yang akrab disapa Sinyo ini merintisnya dari nol dengan bernyanyi dari hajatan ke hajatan di kampung halamannya.
Belum lagi ia harus hidup prihatin dengan segala keterbatasan lantaran dibesarkan oleh kakek neneknya.
Bak mendapat durian runtuh, nasib Betrand Peto seakan berubah 180 derajat usai dirinya menjadi anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah.
Tak hanya gaya hidup, penampilan Betrand Peto bahkan ikut berubah drastis semenjak hijrah ke Ibukota.
Sayangnya, ada satu kenangan buruk yang tak dapat disembunyikan Betrand Peto di balik penampilannya berbalut outfit branded berharga fantastis.
Ya, Betrand Peto rupanya sebuah menyimpan luka lama terkait dengan masa lalunya saat masih tinggal Manggarai.
Dalam vlog terbaru di YouTube The Onsu Family pada Jumat (1/5/2020), tampak Jordi Onsu tengah asyik berjogging ria bersama sang keponakan, Betrand Peto.
Beristirahat di depan rumah Ruben Onsu, keduanya duduk sambil meluruskan kaki mereka yang terasa pegal.
Hingga tiba saatnya Jordi Onsu seketika dibuat penasaran saat melihat kaki Sinyo.
Bagaimana tidak, kaki remaja 15 tahun itu dipenuhi banyak bekas luka.
Betrand Peto lantas menceritakan kisah masa kecilnya di balik luka-luka di kakinya tersebut.
Awalnya, ia sempat membandingkan warna kakinya dengan Jordi Onsu.
"Udah mau sama putihnya," ucap Betrand Peto dalam vlog di YouTube The Onsu Family.
"Dulu kan yang luka-luka ini enggak putih-putih gini, hitam," sambungnya kemudian.
Betrand Peto pun bercerita luka tersebut didapatnya saat ia dan keempat temannya di Manggarai tengah berjalan-jalan sore melewati rumah seorang warga setempat.
Begitu tahu sang warga ternyata memelihara anjing, keempat teman Betrand Peto berlari secepat kilat meninggalkan ia seorang diri.
"Dikejar anjing waktu dulu. Kan Onyo kan lari sore di deket rumah, tetangga sebelah buka pagar, terus sama anjingnya juga, dia pegang talinya.
Kan kita lima orang, empat orang udah kabur duluan, Onyo enggak tau mereka larinya kenapa. Terus orangnya buka pagar, terus anjingnya talinya lepas," kenangnya.
Panik dikejar anjing, akhirnya Betrand Peto terjatuh dan mengalami luka cukup parah di kakinya.
"Terus itu lukanya kenapa? Jatuh?" tanya Jordi Onsu.
"Iya," jawab Betrand Peto.
(*)