Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Desa-desus nikah muda antara Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah semakin hari semakin mencuat.
Sebab keduanya tak lagi canggung untuk mempertontonkan ke kemesraan di hadapan media.
Bahkan keduanya pun terlihat sering berbagi waktu terhadap keluarga satu sama lain.
Tak heran apabila kedekatan mereka pun selalu sukses mencuri perhatian publik.
Terlebih saat keduanya kompak mengakui ingin segera menikah di usia muda.
Seperti dikutip dari kanal Youtube The Hermansyah A6 pada Senin (4/5/2020), Aurel Hermansyah baru-baru ini mempertanyakan hukum menikah pada Gus Miftah.
Merasa penasaran dengan hukum menikah di bulan Ramadhan, akhirnya Aurel mempertanyakan langsung hal tersebut pada Gus Miftah.
"Banyak orang yang bilang menikah di bulan Ramadhan itu katanya makruh kan hukumnya. Sebenernya hukumnya kalau menikah di bulan Ramadhan itu apa? Gimana gitu Gus?" tanya Aurel.
Menurut Gus Miftah, menikah di bulan Ramadhan tidak ada kaitannya dengan hukum makruh.
"Nikah di bulan Ramadhan sama dengan menikah di bulan lain," terangnya.
Menurut Gus Miftah menikah di bulan Ramadhan justru akan melipat gandakan pahala dan amalan.
"Justru kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan," ungkapnya.
"Karena salah satu keutamaan bulan Ramadhan itu adalah pahala ibadah kita dilipat gandakan," sambungnya.
Selain itu menikah juga disebutkan sebagai ibadah.
Jadi apabila seseorang memutuskan untuk menikah di bulan Ramadhan justru ibdahnya akan dilipatgandakan.
"Lha menikah itu sunahnya kanjeng nabi dan berpahala, artinya kalau kamu menikah di bulan Ramadhan justru mendapatkan kemuliaan dengan berlipat gandanya pahala yang kamu dapatkan," ungkapnya.
"Gak ada bahasa makruh," sambung Gus Miftah.
Merasa puas dengan jawaban Gus Miftah, Aurel akhirnya menutup pertanyaannya dengan ucapan terimaksih.
"Terimakasih Gus," ucapnya.
Mendengar hal tersebut, Anang Hermansyah justru mempertanyakan rencana pernikahan pada anaknya.
"Berarti mau segera?" celetuk Anang yang hanya di jawab Aurel dengan tertawa.
(*)