Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Komika Kemal Palevi turut berkomentar terkait dengan viralnya prank kontroversi Youtuber Ferdian Paleka.
Terkait konten-konten tak bermanfaat seperti yang dimuat Ferdian, Kemal memiliki pandangan mengapa konten ini masih saja diterima di Indonesia.
Bagi Kemal, netizen sendiri sebenarnya sudah terbiasa dengan konten-konten ‘sampah’ yang bermunculan.
Karenanya sosok seperti Ferdian tetap memiliki tempat di hati netizen.
Kemal Palevi menyampaikan hal ini melalui unggahan di Instagram pribadinya @kemalpalevi.
“Gua udah bahas tentang beginian di @podcastsncur yang judulnya ‘konten yutup sampah’ ft. @ryowicaksono dari podcast @brkbrothers. Dan bener prediksi gue, habis hasanjr11, prank ojol yanh dulu viral banget, eh muncul lagi konten-konten begini.”
“Dan gue yakin, ke depannya masih akan banyak lagi video-video model begini."
"Kenapa? Karena netizennya juga udah biasa sama kontroversi."
"Tinggal bikin video minta maaf, habis itu udah kembalo normal lagi deh,” kata Kemal dikutip Grid.ID, Selasa (5/5/2020).
Bagi Kemal, mudahnya akses maaf atas ulahnya, menjadi penyebab suburnya konten prank tak terpuji menjurus tak manusiawi ini.
Terlebih para fans yang juga mengamini aksinya seakan memberinya pembenaran.
“Youtuber juga tetep aja tuh dapat endorse dari kerjaan. Orang seperti ini sudah punya tempat tersendiri di hari netizen dan fansnya.”
“Jadi gak ngaruh juga, mau sebe*o apapun kontennya. Tetap akan dicintai, wong tinggal bikin video klarifikasi dan minta maaf dong kok. Kelar urusan,” tutup Kemal.
Baca Juga: Mengaku Fans Berat, Furry Setya Berniat Melayat Mendiang Didi Kempot di Solo
Youtuber Ferdian Paleka diketahui sebelumnya menuai banyak kecaman karena konten video yang dibuat dirinya bersama rekan-rekannya.
Membuat prank tak terpuji, Youtuber asal Bandung tersebut memberikan kardus sembako berisikan batu dan sampah pada waria atau transpuan di tengah kota.
Selain Kemal, banyak artis juga mengomentari aksi tak manusiawi Youtuber asal bandung tersebut, di antarnya Kirana Larasati dan Didiet Maulana.
(*)