"Lebih tepatnya kehilangan kultur. Kultur, di mana bisa merayakan patah hati sebegitu meriahnya, orang patah hati nangis, ini joget, cuma beliau yang bisa. Jadi kita kehilangan kultur,” kata Gofar Hilman.
Tak hanya itu, Gofar Hilman pun mengaku banyak belajar tentang patah hati dari sang musisi, Didi Kempot.
Tak hanya itu, Gofar Hilman juga mengaku kehilangan sosok ayah panutan bagi kaum milenial itu.
"Saya kehilangan sosok ayah, terus humble-nya luar bisa. Kalau terlihat capek manggung dia tetap semangat. Saya belajar banyak soal humble,” tutur Gofar Hilman lagi.
Sementara itu melansir informasi dari Tribun Solo, Pria yang diberi julukan The Godfather of Broken Heart itu telah mengawali karier sejak 1984.
Pelantun lagu 'Pamer Bojo' kembali melejit dibeberapa tahun terakhir hingga saat ini.
Bersama tembang-tembang patah hatinya itu, karya Didi kempot kini justru semakin digemari oleh kaum milenial.
Bahkan penggemar musik Didi Kempot semaki akrab dengan sebutan khusus yakni "Sobat Ambyar'.
Namun sayang di saat kariernya tengah melejit, sang musisi lagend ini telah tutup usia di umurnya yang ke 53 tahun.
(*)