Melansir artikel Hai.Grid.ID, suku Jawa sudah berada di Suriname sejak akhir abad ke-19.
Angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia) sehingga dinamakan etnis Jawa-Suriname.
Jauh dari rumah bukan halangan bagi mereka untuk mencintai tanah leluhur.
Memori terakhir yang dibawa ke Benua Biru terus diwariskan ke anak cucu, salah satunya bahasa.
Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda dan sampai sekarang masih menggunakan bahasa Jawa.
Selain bahasa, ada beberapa hal yang terus dilestarikan diaspora Jawa di Suriname.
Sama-sama pernah dijajah Belanda, Suriname juga menyerap banyak kultur Negeri Tulip dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah budaya joget sikep.
Sekilas dari bahasanya, budaya ini terkesan seperti sebuah tarian khas Jawa.