Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Sebelum namanya dikenal oleh banyak orang seperti saat ini, pedangdut Inul Daratista penah mengalami keadaan yang kurang dari cukup.
Menjadi penyanyi papan atas, kini Inul bisa menikmati semua hasil kerja kerasnya sampai bisa memenuhi kebutuhan keluarga yang sebelumnya sangat menderita.
Akan tetapi, berada di posisi yang sejahtera dan serba berada, tak membuat Inul menjadi tamak.
Hal ini disampaikan Inul dalam unggahan Instagramnya di akun @inul.d.
“Hidup tidak perlu memaksakan hanya karena ingin dapat pengakuan.”
“Hidup ini simple saja, apa adanya,” kata Inul dikutip Grid.ID, Rabu (6/5/2020).
Terbiasa hidup dalam keprihatinan, Inul sebagai anak penjahit kampung terbiasa ngutang beras dan makan seadanya.
Bak penderitaan tiada akhir, semua pekerjaan juga telah Inul coba lakukan, seperti ia yang harus berjualan kacang, nasi uduk, hingga rokok pinggir jalan.
Berada dalam kondisi tersebut, membuat Inul menolak untuk tetap berada dalam ketidakberuntungan nasib.
Setelah sekarang meraih hampir segalanya, Inul tak mau berfoya-foya, serakah, dan selalu memilah benda yang diperlukannya.
“Semua yang aku punya harus ada kegunaanya, bukan buat pamer-pamer.”
“Aku tidak pintar bergaul, hidupku hanya kerja, hasilnya aku nikmati buat bocahku yang cuma satu-satunya,” ujar Inul.
Belajar dari kisah hidupnya, dari kerja kerasnya kini dirinya memfokuskan diri pada kehidupan keluarganya sebagai rasa syukur.
“Tapi ketika aku punya, hal pertama yang ingin kulakukan membuat makmur emak bapakku, keluargaku, kerabatku,” tutur Inul.
“Ketika sekelilingku sudah bisa merasakan hasil kristalisasi keringatku baru aku tenang,” tambahnya.
“Senang rasanya hidupku bermanfaat buat orang lain, bisa membantu dalam keadaan aku mampu, menolong sebisanya,” ucap Inul.
Percaya bahwa semua telah digariskan oleh yang Maha Kuasa, Inul hanya bisa bersyukur.
Baginya, kehebatan itu adalah rasa syukur dan tidak merasa tinggi dengan apa yang dimilikinya adalah satu keharusan.
“Belajar dari perjalanan hidup, bisa kuat karena ditempa keja keras, mampu bertahan karna sudah pernah dicambuk. Tahan menderita, kuat bediti sebab pernah menginjak bara.”
“Kamu tidak bisa membeli pengalaman hidup seseorang hanya karena kamu orang besar dan punya uang. Semua hanya titipan, takutlah dengan TUHAN,” tutup Inul.
(*)