Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Salah satu Youtuber Korea Selatan bernama Jang Hansol, mengartikan berita yang disiarkan channel televisi di Korea bernama MBC, ke bahasa Indonesia di channel YouTube-nya, Korea Roemit.
Pemberitaan tersebut ialah perihal pelanggaran hak asasi manusia orang-orang Indonesia yang bekerja di Kapal China yang saat ini sedang viral di Korea Selatan.
Hal tersebut karena pemberitaan itu menjadi viral di Korea dan banyak fans dari Indonesia meminta dirinya untuk mengartikan berita tersebut.
Sambil menonton pemberitaan tersebut di layar komputernya, Jang Hansol menjelaskan salah satu saksi yang menceritakan bagaimana buruknya lingkungan tempat kerjanya tersebut.
"Mereka itu bawa air minum, air mineral, tapi yang minum air mineralnya itu cuma nelayan China-nya, sedangkan nelayan orang Indonesianya itu disuruh minum air laut yang difilterasi," ungkap Jang Hansol menjelaskan berita TV MBC, dikutip Grid.ID dari channel YouTube Korea Roemit, Kamis (7/5/2020).
Kemudian, dalam pemberitaan di TV MBC tersebut juga tampak saksi yang wajahnya disensor dan menggunakan bahasa Indonesia, mengungkapkan kesehatannya terganggu akibat minum air laut tersebut.
"Pusing, tidak bisa minum air itu sama sekali, pernah juga sampai ada dahak-dahak," ungkap kesaksian orang Indonesia yang berkerja di kapal tersebut.
Di samping itu, jam kerja dan tenaga mereka juga dikuras habis-habisan selama bekerja di sana.
"Dan saya kerja 18 jam, 30 jam berdiri kerja diselingi waktu 6 jam, alias waktu makan dan itu yang dihitung sebagai waktu istirahat," tambah saksi.
Baca Juga: Penayangan Film Sobat Ambyar Tertunda Imbas Covid-19? Ini Kata Sang Sutradara
Jang Hansol menjelaskan bahwa orang Indonesia ini mau tak mau juga tunduk pada aturan kerja yang mengesampingkan hak asasi manusia ini.
"Tetapi mereka tidak bisa lepas dari lingkungan kerja yang tidak ada bedanya seperti lingkungan kerja budak," ungkap Jang Hansol.
Bukannya mendapatkan gaji yang setimpal, upah yang didapatkan para nelayan Indonesia ini justru tak masuk akal.
Baca Juga: Inul Daratista Rintis Karier dari Penyanyi Hajatan di Desa Hingga Diskotek dan Tempat Prostitusi
"Lima di antara nelayannya setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar 120 US Dolar, 1 juta 7 ratus ribu rupiah setelah kerja 13 bulan, atau 140 ribu Won, berarti gaji bulanannya itu Rp 100 ribu," ungkap Jang Hansol.
Hal yang paling buruk adalah jika meninggal karena sakit, mayatnya langsung dibuang ke laut.
Pada pemberitaan di TV MBC tersebut, diperlihatkan pula video bukti ketika mayat dibuang ke laut.
Baca Juga: Nyanyi untuk Orang Mabuk Hingga Wanita Penghibur, Inul Daratista Malah Disekap 40 Hari di Batam
Dikabarkan sudah 3 nelayan yang meninggal di kapal tersebut dan mayatnya menghilang dibuang ke laut yang tidak diketahui berapa kedalaman laut tersebut.
Sedangkan 1 orang nelayan Indonesia yang telah berhasil kabur, meninggal saat perjalanan ke rumah sakit di Busan karena mengalami sakit di bagian dada.
(*)