Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Belakangan santer dikabarkan wacana relaksasi PSBB oleh pemerintah.
Kabar ini pun langsung menjadi sorotan banyak pihak, tak terkecuali seniman Sudjiwo Tedjo.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di TvOne, Sudjiwo Tedjo menyatakan ketidak setujuannya.
Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Sudjiwo Tedjo Ogah Ucapkan Duka Cita : Enak Banget Kamu Pergi Duluan
"Kalau ini dilonggarkan menurut saya agak bahaya. Takutnya nanti di gelombang kedua itu lho," terang Presiden Jancukers ini.
Lebih lanjut Sudjiwo Tedjo mengatakan, kegiatan perekonomian masih akan bisa berjalan walau tanpa relaksasi PSBB.
"Ekonomi ini bisa jalan kok asal kita kalau berkonsumsi tidak cuma mikirin diri sendiri."
"Mari ambil kebijakan-kebijakan local wisdom. Misalnya begini, kalau mau nyuci pilih di mesin cuci atau pilih tetangga yang mencucikan."
"Kalau kita mau makan apa hanya terdorong rasa lapar, apakah tidak terdorong untuk menghidupi warung," jelas Sudjiwo Tedjo.
Selain itu, Sudjiwo Tedjo mengingatkan, bilamana banyak bagsa-bangsa besar yang runtuh atau punah bukan karena perang melainkan karena virus.
"Cuma saya mengingatkan Bang Karni ada bangsa-bangsa besar yang sebetulnya tidak punah karena perang loh," tutur Sudjiwo Tejo kepada pembawa acara Karni Ilyas.
"Kalau kita lihat suku (bangsa) Aztec, Inca, Maya itu tidak punah karena perang loh, mereka punah karena virus," imbuhnya.
Sudjiwo Tedjo kemudian mengingatkan agar pemerintah tidak boleh sombong dengan melonggarkan kebijakan PSBB.
Sebab, manusia yang baru berusia 200 ribu tahun bukan apa-apa jika dibanding bumi yang umurnya sudah 4,5 miliar tahun.
"Jangan-jangan kita memang harus punah. Homo sapiens itu umurnya baru 200 ribu tahun. Homo Erectus 2 juta tahun."
"Bisa jadi kita akan punah," tandas Sudjiwo Tedjo.
Seolah membenarkan, Karni Ilyas pun menyebut jika memang ada ramalan yang menyebut manusia akan punah oleh virus.
"Ada yang meramalkan bahwa makhluk manusia akan punah oleh virus, itu yang meramalka Joshua Leiden," kata Karni Ilyas.
Apalagi seperti yang dikatakan Sudjiwo Tedjo, yang menentukan nasib sekarang bukanlah manusia namun virus itu sendiri.
"Kalau saya lihat dari pembicaraan para ahli, bulan Juli atau akhir tahun (virus akan berakhir)."
"Saya sebagai orang awam gak ini Pak Karni, karena time table bukan manusia yang menentukan sekarang," jelasnya.
Sudjiwo Tedjo mengatakan tidak ada satupun orang yang bisa memastikan kapan virus corona akan berakhir.
Baca Juga: Bahas SN, Sudjiwo Tedjo Pertanyakan Hal ini Kepada KPK
Ia pun mencontohkan jika dirinya sebagai dalang ingin menggelar pagelaran wayang maka yang menentukan time table-nya adalah pihak produser dan sponsor.
Beda jika dengan kasus pandemi ini di mana yang memegang kunci adalah virus corona itu sendiri.
"Ini yang menentukan virus loh dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember (bakal berakhir," terangnya.
Baca Juga: Sedang Patroli PSBB, Polisi Temukan 1,95 Gram Sabu saat Penangkapan Kakak Siti Badriah
Sudjiwo Tedjo pun bahkan sempat menyinggung WHO dan mengatakan lembaga kesehatan dunia itu telah mengajarkan kita meninggalkan sejarah.
"Kenapa dinamain Covid? Padahal sejarahnya dari SARS. Kenapa enggak SARS berapa," ucapnya.
"Sorry saya awam, tapi saya agak pinter orangnya," tandas Sudjiwo Tedjo.
Terakhir, dirinya mengatakan daripada dibuat longgar mending PSBB makin diperketat.
Sebab, lama kelamaan orang justru makin akan terbiasa dengan kondisi ini.
"PSBB jangan dikendorkan, malahan harus diperketat. Karena kita cenderung makin lama akan makin biasa," tutup Sudjiwo Tedjo.
(*)