Find Us On Social Media :

Murka Lihat Video Viral ABK Indonesia Disuruh Kerja Rodi, Tak Diberi Minum Air Tawar hingga Buang Jasadnya ke Laut, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan, Saya Sudah Teriak Sejak Tahun 2005!

By Novita, Kamis, 7 Mei 2020 | 17:32 WIB

Murka Lihat Video Viral ABK Indonesia Disuruh Kerja Rodi, Tak Diberi Minum Air Tawar hingga Buang Jasadnya ke Laut, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan, Saya Sudah Teriak Sejak Tahun 2005!

Grid.ID - Viral video ABK Indonesia disuruh kerja rodi hingga tak diberi air tawar membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti geram.

Susi Pudjiastuti terlihat murka usai mengetahui video perlakuan kapal China yang perlakukan Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia semena-mena hingga buang jasadnya ke laut lepas.

Pasalnya, Susi Pudjiastuti telah memperingatkan untuk menenggelamkan kapal China dan melindungi ABK Indonesia yang kerap mendapat perlakuan buruk itu.

Video viral ABK Indonesia itu pertama kali dibagikan oleh seorang YouTuber asal Korea Selatan, Jang Hansol.

Baca Juga: Heboh ABK Indonesia Diperlakukan Tak Manusiawi di Kapal China hingga Jenazahnya Dibuang ke Laut, Susi Pudjiastuti Ungkit Kembali Kasus Benjina

Jang Hansol menerangkan sebuah video yang tengah tranding di Youtube Korea Selatan tentang tayangan MBC News, sebuah media berita soal penenggelaman jasad ABK Indonesia oleh kapal China.

Menurut penjelasan Hansol, para ABK harus bekerja selama 18 jam dan hanya mendapat waktu istirahat 6 jam.

Tak hanya itu, ABK yang sakit dan meninggal dunia dibuang ke laut lepas begitu saja.

Bekerja sehari 18 jam dan hanya beristirahat 6 jam saja, para ABK tak mendapat minuman yang layak.

Baca Juga: Nyaris Tak Terekspose, Inilah Sosok Daniel Kasier, Bule Ganteng yang Pernah Jadi Suami Susi Pudjiastuti, Betah Jadi Duda Meski Usia Tak Lagi Muda?

"Mereka itu sebenarnya bawa air mineral, tapi yang minum air mineral itu cuma nelayan China."

"Sedangkan untuk nelayan Indonesia disuruh minum air laut yang difilterasi," kata Hansol.

Para ABK bahkan mendapatkan upah yang sangat tak pantas.

"Lima di antara nelayannya, setelah bekerja 13 bulan, hanya dibayar 120 Dolar AS, berarti sekitar 1,7 juta rupiah," ucap Hansol.

Baca Juga: Pamer Senyum Semringah Bahagia, Susi Pudjiastuti Ajak Cucu-cucunya Naik Pesawat Jet Pribadi

Mendapati banyak ABK Indonesia yang diperlakukan tak manusiawi, Susi Pudjiastuti pun geram.

Lewat cuitan di akun Twitternya, Susi bahkan mengaku pernah meminta untuk menenggelamkan pelaku tindak kriminal tersebut.

"Ilegal unreported unregulated Fishing = Kejahatan yg mengambil kedaulatan sumber daya ikan kita= sumber Protein = Ketahanan Pangan= TENGGELAMKAN !!!!!!!!!!!!

Saya sudah teriak sejak tahun 2005." tulis @susipudjiastuti, pada Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: Geram Dituding Jual Benih Lobster Sebelum Jadi Menteri, Susi Pudjiastuti Buru si Akun Bodong yang Berani Catut Namanya: Tidak Benar! Siapa Akun Ini?

Tak hanya itu, perempuan tangguh asal Pangandaran itu juga mengingat soal kasus Benjina yang pernah terjadi di Indonesia.

"Itulah kenapa Ilegal Unreported Unregulated Fishing harus dihentikan. Ingat dulu kasus Benjina ? Dibawah ini berita dari Korea," tulis Susi sambil membagikan video Jang Hansol.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI era Presiden Jokowi tahun 2014-2019 itu pun mengungkap kejahatan yang kerap terjadi dan merugikan negara terkait illegal fishing.

"Ilegal Unreported Unregulated Fishing :

Baca Juga: Apabila Pandemi Covid-19 Masih Berkepanjangan, Maskapai Penerbangan Milik Mantan Menteri Kelautan Ini Terancam akan Mengalami Kebangkrutan: Untuk Sementara Menahan Napas

1. Kejahatan lintas negara, dilakukan di beberapa wilayah laut beberapa negara, oleh crew, abk dr beberapa negara, hasil tangkapannya dijual ke beberapa negara, melanggar hukum banyak negara.," terang Susi.

Susi juga mengungkap pelanggaran tersebut mempengaruhi kedaulatan bangsa.

"2. Disitu juga ada Pelanggaran :Kedaulatan wilayah & sumber daya kelautan perikanan; Duane/ Penyelundupan segala komoditi bukan janya ikan yg dicuri tapi juga satwa2 langka, Narkoba & Kejahatan Kemanusiaan/ perbudakan modern; Kejahatan yg sangat lengkap dan jahat luarbiasa," imbuh @susipudjiastuti.

(*)