Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Sudah ada dua orang warga Kulon Progo yang ditempatkan di warung-warung kosong di Pantai Wisata Glagah.
Mereka adalah seorang warga Pedukuhan Sangkretan berusia 23 tahun yang mengaku nekat mudik karena kena PHK dari tempatnya kerja di Jakarta.
Kemudian seorang lagi adalah pelajar SMK Kelautan Temon yang baru menjalani praktik lapangan dengan bekerja di kapal.
Warung-warung berdinding papan dan beratapkan seng ini memang dipilih Satgas Covid-19 Glagah sebagai tempat karantina bagi para pemudik ataupun pendatang di sana.
Lurah Glagah Agus Parmono mengatakan, warung-warung kosong itu mulai dihuni pada Rabu (06/05/2020) siang.
"Kedua orang pulang kampung ini masuk sejak kemarin Rabu siang setibanya di Glagah," terangnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Kooperatif
Kedua pemudik asal Kulon Progo ini pun dikatakan Agus sangat kooperatif.
Misalnya saja pekerja yang kena PHK ini, jauh-jauh hari dia sudah menjalin komunikasi dengan keluarganya di Glagah dan mengatakan tidak keberatan untuk menjalani karantina di warung kosong tersebut.
"Kalau yang kena PHK itu sudah sejak di sana menghubungi keluarganya. Dia tidak keberatan di sini. Dia datang pakai motor ke sini langsung masuk isolasi," kata Agus.
Sementara pelajar SMK ini pun nurut saja ketika petugas melakukan penjemputan di rumah.
"Anak PKL ini sudah sampai rumahnya. Kemudian satgas kami menjemput sekaligus mengedukasi keluarganya, mereka tidak keberatan," sambung Agus.
Kalau di Klaten
Berbeda dengan Kulon Progo yang memberikan fasilitas karantina di pinggir pantai yang indah.
Pemerintah Desa dan Satgas Covid-19 Desa Sepat justru memberikan fasilitas karantina pemudik asal Sragen di sebuah rumah angker.
Rumah angker tersebut berada di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng.
Kepala Desa Gondang Warsito mengatakan, pemilihan rumah bergaya londo itu sebagai lokasi karantina berawal dari ide Camat Gondang Catur Sarjanto.
"Kemarin Pak Camat bilang nanti kalau ada ODP yang bandel, suruh isolasi tidak mau nanti akan ditempatkan di situ," kata Warsito seperti yang dikutip dari Tribun Solo.
(*)