Laporan Wartawan Grid.ID Novia Tri Astuti
Grid.ID - Di masa pandemi seperti sekarang ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ingin mengenalkan paradigma baru dalam dunia pendidikan.
Hal ini ditujukan agar masyarakat lebih merdeka dalam hal mendapatkan dan memperoleh hak belajarnya.
Paradigma baru dalam dunia pendidikan ini, diharapkan sang menteri lebih kolaboratif.
Selain menampung kreativitas dan inovasi dari seluruh lapisan masayrakat, Nadiem Makarim juga berharap hal ini dapat lebih memajukan pendidikan di Indonesia.
Dijelaskan Nadiem Makarim dalam konferensi Pendidikan dan Peluncuran Program Akademi Edukator dengan tema 'Membangun Dunia pendidikan Baru'.
"Saya ingin tersebar sebuah paradigma baru di mana siswa, guru, dan orang tua merdeka untuk mencoba hal-hal baru," ujar Nadiem Makarim dikutip dari Kompas pada Jumat (8/5/2020).
"Banyak bertanya, mencoba, dan berkarya," sambungnya.
Menurut Nadiem Makarim dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, prinsip merdeka belajar adalah memberikan otonomi, transparasi, efisiensi serta fleksibelitas.
Sehingga upaya meningkatan kualitas sumber daya manusia di dunia pendidikan dapat lebih optimal dan berdampak.
"Esensi Merdeka Belajar bahwa pendidikan itu bukan hanya milik pemerintah. Pendidikan itu adalah miliknya masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat," ujarnya.
Tak hanya merancang kemerdekaan belajar, Nadiem Makarim juga mengingikna hal tersebut memiliki kualitas yang lebih layak.
"Tentunya dengan kurasi kualitas yang baik," ungkapnya.
"Dan pendidikan itu bisa dalam format yang sangat variatif dan bisa didapatkan dari berbagai macam pihak," sambungnya.
Baca Juga: Unggah Video Bareng Syahrini, Ayah Angkat Lemparkan Sindiran
Dengan melibatkan teknologi, Nadiem Makarim juga berharap kemerdekaan balajar ini bisa diakseses oleh seluruh lapisan masyarakat di manapun berada.
"Dengan teknologi yang kita miliki sekarang, kita bisa akses itu dari mana pun. Jadinya inilah yang namanya Merdeka Belajar," ungkapnya.
Selanjutnya melansir dari Tribunnews, Nadiem Makarim juga menjelaskan apabila saat ini teknologi sangat penting untuk dunia pendidikan.
"Belajar dari elemen-elemen yang mungkin kurang menyenangkan dalam online learning itu menjadi umpan balik kepada kementerian, pada dinas, guru dan kepala sekolah mengenai apa elemen yang patut kita gunakan di teknologi dan mana elemen yang mungkin negatif," tutur Nadiem.
(*)