Sindiran ‘Tapi bohong’ merupakan kalimat yang diucapkan oleh Ferdian dalam sebuah video permintaan maaf palsu yang tersebar di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Terancam Hukuman 12 Tahun, Ternyata Bukan Ferdian Paleka Pemilik Ide Prank Sembako Sampah
"Saya pribadi meminta maaf atas kelakuan saya yang itu. Tapi bohong ya," ucap Ferdian dalam video.
Salah satu urutan trending topic Twitter Indonesia pun berisi keywords atau kata kunci "Tapi Boong".
Dari sisi psikologis, menurut Psikolog dari Universitas Indonesia (UI), Dr. Rose Mini Agoes Salim menilai, apa yang dilakukan yang bersangkutan terindikasi hanya demi mendapatkan follower serta sensasi semata.
Tindakan Ferdian Paleka tersebut menunjukkan ketiadaan empati dan dari sisi moral menunjukkan ketidakmampuan untuk membedakan baik dan buruk.
"Kalau gangguan jiwa sih belum. Mungkin mereka sudah kehabisan ide mau bikin apa sehingga mereka jadinya nyeleneh," ujarnya, Jumat (8/5/2020).
Rose menyebut bersikap tidak sewajarnya atau nyeleneh apabila masih dalam konteks arahan yang bersifat positif tidak jadi soal.
Baca Juga: Sempat Jadi Buronan, Ferdian Paleka Diciduk Polisi di Jalan Tol Jakarta-Merak
"Namun kalau nyeleneh-nya sudah membuat orang lain menjadi tidak nyaman ini menurut saya sudah tidak bener,” katanya lagi.