Grid.ID - Di tengah pandemi virus corona ini banyak pengusaha yang harus gulung tikar lantaran tak ada pembeli. Hal itu juga dialami oleh presenter sekaligus artis Ruben Onsu.
Seperti diketahui, selama tiga tahun terakhir, Ruben Onsu telah mengembangkan bisnis waralaba ayam geprek yang dinamai Geprek Bensu.
Tak sendiri, Ruben Onsu menjalankan bisnis ini bersama sang adik, Jordi Onsu.
Selama dua tahun terakhir, perkembangan waralaba Geprek Bensu ini meningkat pesat, bahkan sudah ada lebih dari 100 gerai yang dibuka di seluruh Indonesia.
Ruben juga sudah mengembangkan bisnis gepreknya ini hingga mancanegara.
Namun, ketika pandemi virus corona kini menyerang Indonesia, dan masyarakat diwajibkan untuk melakukan physical distancing, Ruben dan adiknya berjuang mati-matian untuk tak menutup gerai.
Hal itu disampaikan Jordi Onsu pada perayaan tiga tahun bisnis Geprek Bensu berdiri, tepatnya pada Jumat (17/4/2020) lalu.
Dari pantauan Tribunnews.com, Ruben dan Jordi mengajak karyawan Geprek Bensu merayakan anniversary secara virtual.
Jordi juga sempat menyatakan bahwa tak ada pengurangan outlet sama sekali.
Pihaknya selalu menerapkan SOP baru untuk kebersihan pegawai dan makanan yang dikelolanya.
"Tidak ada satupun yang berkurang jumlah outletnya, Kita semua bekerjasama bikin Geprek Bensu lebih baik lagi kedepannya," ungkap Jordi.
"Ada pandemi atau wabah apapun buat kita rapikan SOP, mulai dari makanan sampai cara masak," imbuhnya.
Setelah tiga minggu berlalu dan keadaan belum juga membaik, ternyata bisnis Geprek Bensu mengalami kerugian.
Melansir laman Kompas.com, Ruben Onsu mengungkapkan jika pendapatannya turun lebih dari 50 persen dari sebelum wabah.
"Awal-awal pergerakannya belum dahsyat ya, sampai (akhirnya) hari ini omzet yang menurun dari (bisnis) saya itu sudah 70 persen," papar Ruben, saat melakukan Instagram Live bersama Sandiaga Uno.
Suami Sarwendah ini pun mengaku hanya bisa bersabar, lantaran banyak pengusaha yang senasib dengannya.
"Jadi bagaimana 70 persen itu, ya karena sudah tidak ada yang bisa.. ini kan sudah isu dunia, saya tidak bisa bergerak banyak," imbuhnya.
Tak ingin membahayakan nasib karyawan di tengah bisnisnya yang semakin terpuruk, Ruben Onsu akhirnya memutuskan untuk menutup dua waralaba miliknya.
"Dua di antaranya, kita bahas di Indonesia dulu sudah pasti tutup di Lubuk Linggau dan Bukittinggi, itu tidak bisa kita pertahankan," ungkap Ruben.
Ruben tak ingin gegabah dengan melakukan banyak pinjaman.
"Kalau kita mau pertahankan karyawan sanggup.
Tetapi buat saya bisnis yang salah ketika melakukan semuanya dengan uang sendiri gitu, ya dengan gali lubang tutup lubang," katanya.
Meski saat ini masih bisa menangani omzetnya yang terus menurun, Ruben mengaku pesimis dengan nasib bisnis waralabanya dua atau tiga bulan ke depan.
"Tapi saya enggak yakin dua bulan, tiga bulan akan selamat, saya mikir selamat ini tapi bagaimana tiga bulan ke depan," pungkasnya.
(*)