Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sebuah video viral memperlihatkan kerumunan warga dan sejumlah polisi mendatangi rumah penduduk.
Warga dan polisi yang menghadiri sebuah rumah di Desa Banteang terlihat berteriak histeris dan terlihat heboh.
Sebuah keributan tergambar jelas di sebuah rumah yang tengah dilakukan penggerebekan tersebut.
Seperti dikutip dari Instagram Makssar_iinfo pada Minggu (10/5/2020), sejumlah polisi terlihat membekuk dan mengamankan seluruh penghuni rumah.
Usut punya usut, rupanya satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupateb Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu mengalami kesurupan massal.
Keluarga tersebut dikabarkan mengalami kesurupan usai melakukan sebuah ritual.
Satu keluarga itu semakin menghebohkan warga saat, Darwis dan keluarganya dikatahui nekat mengorok leher putrinya ROS (16).
Bahkan keluarga yang beranggotakan 4 laki-laki dan 5 perempuan itu tak hanya membunuh putrinya saja.
Melansir dari Tribun Banteang, keluarga tersebut rupanya juga melakukan penyekapan terhadap warga sekitar.
Dari informasi yang disebutkan, keluarga tersebut berhasil menyekap 3 warga yang tengah melintas rumah pelaku.
Warga yang melintas di depan rumah pelaku, dikabarkan dihadang menggunakan parang untuk kemudian disekap.
Tiga warga tersebut adalah, Sumang (45), Irfandi (18) dan Enal (25).
Dari aksi penyekapan, Enal dan Sumang mengalami luka parah akibat sabetan parang di beberapa bagian tubuhnya, sementara Ifandi disebutkan lebih beruntung tanpa luka.
Akhirnya aksi penyanderaan dan pembunuhan ini berhasil ditangani setelah personel Kepolisian Resor (Polres) Bantaeng mendatangi satu keluarga di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/5/2020).
Alhasil Polres Banteang berhasil membekuk masing-masing anggota keluarga, yakni DG (50), A(50), RD(30), HD(28), ND(21), AD(20), SD(14), AJ(40), RA(24).
Meskipun sempat mengalami kesulitan, namun masing-masing keluarga berhasil dibekuk dan diamankan dengan baik.
Hanya saja Polresta Bantaeng hingga kini belum dapat membeberkan alasan dan motif pembunuhan dalam tragedi tersebut.
"Kita masih dalami siapa pelaku utama yang eksekusi korban. Sedang didalami yang gorok leher korban sampai tewas. Termasuk juga motifnya," kata Paur Subag Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri.
(*)