Grid.id - PSBB dan jaga jarak sosial memberi perubahan yang begitu drastis pada rutinitas harian. Semua kegiatan, mulai dari bekerja, belajar, hingga beribadah harus dilakukan di rumah.
Satu hal lagi yang paling terasa, komunikasi tatap muka terasa begitu berbeda karena harus dilakukan melalui platform digital. Video call misalnya. Jarak membuat komunikasi terkadang terasa hambar.
Terbatasnya mobilitas pun rasanya membuat penat. Memiliki sedikit waktu untuk keluar rumah, misalnya sekadar pergi ke supermarket membeli kebutuhan pokok, rasanya seperti mendapat angin surga.
Masa karantina mandiri selama PSBB di rumah memberi dampak bagi setiap orang. Meski tidak setiap orang mengalami hal yang sama.
Ada sebagian orang yang masih dapat menikmati situasi yang disebut oleh banyak orang sebagai “new normal” ini. Namun, ada juga yang tidak bisa menerima kenyataan, sehingga perasaan negatif terus mendera. Tidak sadar banyak orang yang setiap hari mengeluh saja.
Memang, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet mencatat, karantina dapat memberi dampak psikologis sangat besar, seperti kecemasan, kemarahan, depresi, hingga gangguan tidur.
Tak hanya orang yang sudah memiliki riwayat kesehatan mental yang bisa mengalaminya, tetapi juga orang-orang dengan kesehatan psikologis yang tampaknya baik.
Ini karena sebagai manusia yang butuh bersosialisasi, berada di rumah aja bisa membuat sebagian besar orang merasa penat dan cenderung frustrasi karena tidak bisa menerima kenyataan.
Nah, untuk mengalihkan perasaan negatif, sebelum mengganggu kondisi psiklogis lebih mendalam sebaiknya coba salurkan energi dan pikiran untuk berkarya. Terutama berkarya yang dapat membantu sesama terdampak Covid-19 dan bermanfaat luas.
Mungkin di luar sana lebih banyak lagi mereka yang mengalami dampak lebih buruk daripada diri Anda. Lalu apa yang bisa Anda lakukan sebagai generasi muda? Berikut ada beberapa aksi anak muda dan seniman yang bisa Anda jadikan inspirasi.